REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, penyusunan RAPBN 2025 akan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terkait tantangan struktural. Salah satunya yakni bagaimana meningkatkan produktivitas.
Hal ini disampaikan Menkeu usai menghadiri rapat terbatas yang membahas pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
"Untuk mencapai high-income country, maka untuk 2025 (kebijakan fiskal-Red) akan tetap dikelola dan difokuskan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tantangan struktural, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Sabtu (6/4/2024).
Karena itu, lanjut Sri Mulyani, fokus dari kebijakan fiskal 2025 yakni untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan dan konvergensi kesejahteraan, serta kemajuan antardaerah.
"Untuk beberapa fokus seperti hilirisasi, transformasi hijau, pembangunan infrastruktur, SDM unggul, inklusivitas dan reformasi birokrasi akan tetap dilakukan," lanjut dia.
Menkeu mengatakan RAPBN 2025 yang merupakan APBN pertama untuk pemerintahan baru disusun sesuai siklus APBN yang dimulai dengan pembahasan mengenai kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.
Ia pun menyebut, di 2025 ada tantangan yang kemungkinan akan dihadapi baik dari sisi global dan juga ekonomi. Seperti terjadinya kenaikan suku bunga, inflasi dan juga arus modal terpengaruh tensi geopolitik, tren digitalisasi, perubahan iklim, dan juga demografi yang semakin menua.
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, dalam penyusunan RAPBN 2025 ini akan ada komunikasi dengan pemerintahan selanjutnya. Sehingga nantinya, pemerintahan baru bisa langsung melaksanakan program-program prioritasnya di tahun pertamanya.
"Hari ini Bapak Presiden meminta supaya kita tetap berkomunikasi, tentu saja, nantinya dengan pemerintah baru. Sehingga pemerintah baru bisa pada tahun pertama langsung melaksanakan program-program yang menjadi prioritas yang sudah disampaikan," ujar Sri Mulyani.