Sabtu 06 Apr 2024 10:30 WIB

Ideas: Realisasi Zakat Fitrah dengan Baik Bisa Tekan Kemiskinan Ekstrem

Distribusi merata konsumsi pangan akan menekan masalah sosial di masyarakat.

Red: Fuji Pratiwi
Warga melintasi lorong hunian yang berada diatas laut di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (30/1/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melintasi lorong hunian yang berada diatas laut di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (30/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah naiknya harga pangan dan risiko kerawanan pangan, Lembaga Riset Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memperkirakan potensi zakat fitrah 2024 berada di kisaran 421 ribu ton sampai 475 ribu ton beras, yang jika dinominalkan setara Rp 4,8 triliun sampai Rp 5,3 triliun.

"Untuk mengatasi risiko (kerawanan pangan) itu, kita punya tradisi dan ibadah zakat fitrah," ungkap peneliti IDEAS, Tira Mutiara, melalui keterangan tulis, Sabtu (6/4/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, angka zakat gitrah tersebut didapat dengan estimasi jumlah penduduk Muslim yang wajib menunaikan zakat fitrah sebanyak 168,3 juta orang hingga 189,9 juta orang, atau sekitar 80,0 – 90,0 persen dari total penduduk Muslim.

Potensi zakat fitrah ini meningkat dibandingkan 2023 yang berkisar 417,3 ribu ton hingga 470,7 ribu ton beras atau setara Rp 4,26 triliun–Rp 4,74 triliun. Estimasinya, jumlah penduduk Muslim yang wajib menunaikan zakat fitrah berjumlah antara 166,9 juta orang hingga 188,3 juta orang.