Sabtu 06 Apr 2024 17:29 WIB

Pihak Mbah Benu Klaim tak Ada Ajaran Menyimpang dalam Jamaah Masjid Aolia

Mbah Benu menyampaikan permintaan maaf karena membuat gaduh masyarakat.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Umat muslim jamaah Masjid Aolia melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Umat muslim jamaah Masjid Aolia melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Imam Masjid Aolia, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo yang akrab disapa dengan Mbah Benu membuat gaduh umat Islam Indonesia karena pernyataannya yang mengatakan telah menelpon langsung Allah SWT dalam penentuan hari Raya Idul Fitri 2024. Jamaah ini melaksanakan Idul Fitri 2024 pada Jumat (5/4/2024). Ini jauh dari perkiraan pemerintah tentang jatuhnya hari raya Idul Fitri yang diperkirakan akan jatuh pada 10 April.

Putra kelima Mbah Benu, Daud Mustain B menerangkan bahwa Jamaah Masjid Aolia sudah ada sejak tahun 80-an. Namun Mustain menegaskan tak ada ajaran yang berbeda dengan Islam mayoritas yang dianut di Indonesia. Hanya saja, jamaah ini berbeda dalam penentuan awal puasa, Idul Fitri, Idul Adha.

Baca Juga

Mustain mengeklaim ajaran Mbah Benu juga sama dengan Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan Benu akrab dengan Gus Muwafiq dan Habib Lutfi bin Yahya. Karena itu, Mustain menegaskan tak ada yang menyimpang dari ajaran Islam yang diajarkan oleh Mba Benu.

Mustain bahkan mempersilakan datang ke acara manakib rutin pada setiap malam 11 penanggalan hijriyah di mana yang terdekat akan digelar pada Senin 15 April mendatang di kediaman Mbau Benu. Manakiban tersebut membaca manakib Syekh Abdul Qodir Jailani.

"Dan jamaah kita gak terhitung. Sempat ada ribuan tersebar di mana-mana," kata Mustain kepada Republika.co.id, Sabtu (6/4/2024).

Menurut Mustain, sebesar 70 persen jamaah dari Masjid Aolia ini berada di Gunung Kidul. Sisanya berada di Jakarta, Yogyakarta dan luar negeri seperti Arab Saudi dan Malaysia. Jamaah Masjid Aolia ini juga dari berbagai kalangan mulai dari aparat pemerintahan hingga masyarakat biasa.

Viralnya pernyataan kontroversial Mbah Benu, kata Mustain, membuat orang tuanya syok. Karena selama ini, Mbah Benu tak pernah tersorot publik. Sehingga Mbah Benu membuat permintaan maaf atas pernyataan kontroversialnya tersebut.

Lewat videonya, Mbah Benu menyampaikan permintaan maaf karena membuat gaduh masyarakat. Ia juga membuat klarifikasi tentang pernyataan kontroversialnya.

"Terkaiat pernyataan saya tadi pagi tentang istilah telpon gusti Allah Subhanahu  wa taala. Itu sebenarnya hanya istilah dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah. Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak," ujar Mbah Benu dalam video permintaan maafnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement