REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Komite Pengamatan Bulan di Uni Emirat Arab (UEA) mengimbau umat Muslim untuk mencari bulan sabit pada Senin malam. Waktu Idul Fitri dan akhir Ramadhan akan ditetapkan oleh panitia penampakan bulan.
Panitia meminta umat Islam untuk mencoba melihat bulan pada Senin malam, hari ke-29 Ramadhan. Hari pertama bulan Syawal menandai dimulainya Idul Fitri, menandakan berakhirnya puasa sebulan penuh bagi umat Islam.
Seperti halnya Ramadhan, tanggal mulai Idul Fitri akan ditetapkan oleh komite pengamatan Bulan di UEA. Komite ini terdiri dari para astronom, pejabat pengadilan, dan penasihat dari otoritas Islam UEA.
Mereka mencari bulan sabit baru, yang berarti Syawal, bulan ke 10 kalender Islam, bisa dimulai. Di Arab Saudi, hari raya Idul Fitri untuk sektor publik dan swasta sudah ditetapkan.
Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial kerajaan mengatakan karyawan di seluruh negeri akan mendapat libur empat hari kerja mulai 8 April sebelum kembali bekerja pada 14 April.
Idul Fitri menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Hari libur umum menyertai Idul Fitri, banyak orang mengambil cuti kerja untuk bepergian ke luar negeri atau melakukan perjalanan singkat di wilayah tersebut.
Adapun awal Ramadhan 1445 H, Komite Pengamatan Bulan Uni Emirate Arab (UAE) menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024. Mereka menetapkan Ahad merupakan hari terakhir bulan Syaban.
Keputusan UAE sejalan dengan Arab Saudi yang juga menetapkan 11 Maret sebagai 1 Ramadhan. Di tanah air, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan pada hari Senin, sementara pemerintah menyatakan belum melihat hilal pada hari tersebut sehingga kemungkinan satu Ramadhan akan jatuh pada Selasa (12/3/2024).
Dilansir laman Gulf News, setelah mengumumkan 1 Ramadhan, UAE juga telah mengumumkan pengurangan jam kerja bagi pekerja di sektor publik dan swasta di negara itu selama bulan suci.