Ahad 07 Apr 2024 19:19 WIB

Menko PMK: Kapal dari Merak ke Bakauheni Hanya akan Turunkan Penumpang

Kebijakan itu diambil untul mengurai kemacetan di Merak.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ahmad Fikri Noor
Antrean kendaraan yang akan memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (7/4/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Antrean kendaraan yang akan memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (7/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, kapal dari Merak ke Bakauheni hanya akan menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak. Untuk bongkar-muat akan dilakukan dari pelabuhan Ciwandan-Bakauheni atau Ciwandan-Pelabuhan Panjang.

"Di samping akan kita lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya ngedrop penumpang, semuanya, dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang. Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada," jelas Muhadjir saat meninjau langsung Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (7/4/2024).

Baca Juga

Kebijakan itu diambil untul mengurai kemacetan di Merak, Banten, yang terjadi akibat antrean pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatera. Muhadjir mengatakan, masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu karena saat ini jumlah penumpang cukup banyak.

"Sementara dari Merak khusus untuk drop saja. Kosong balik untuk isi kembali. Tentu saja ini akan kita lihat perkembangan karena mengingat antisipasi situasi sekarang perkembangan," kata Muhadjir.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim menyampaikan, masyarakat yang belum memiliki tiket diharapkan jangan melalukan pembelian tiket di perjalanan. Hal itu dia sampaikan karena jika terjadi, maka akan menganggu masyarakat yang sudah memiliki tiket sebelumnya.

"Jadi imbauan kami kapada masyarakat yang akan mudik ke Merak, diharapkan lakukan pembelian tiket sebelum berangkat ke Merak dari rumah. Sudah ada fasilitas online ini akan mengurangi lalu lintas di tol ataupun Merak,” ucap dia.

Dirut PT ASDP Ira Puspadewi menyebutkan, tiket telah habis hingga tanggal 8 April 2024, tidak ada tambahan tiket sehingga masyarakat yang berangkat adalah masyarakat yang telah memiliki tiket di tangan. “Memang sudah habis sama seperti naik kerata api atau pesawat, kalau sudah habis tidak bisa ditambahkan,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement