REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari raya, umat Muslim di seluruh dunia merayakan momen penting dalam agama mereka dengan sukacita dan kesyukuran. Salah satu praktik yang dijalankan selama bulan Ramadhan adalah puasa, yang diakhiri dengan hari raya Idul Fitri.
Dalam agama Islam, puasa adalah salah satu kewajiban yang diperintahkan kepada umat Muslim selama bulan Ramadhan. Namun, ada pengecualian yang penting yang diberlakukan pada hari raya Idul Fitri.
Umat Muslim dilarang untuk berpuasa pada hari raya tersebut. Larangan ini memiliki hikmah yang dalam dan mencerminkan kebijaksanaan Allah terhadap umat-Nya.
Sebagaimana Disebutkan oleh Abu Syuja’ rahimahullah:
وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ أَيَّامٍ : العِيْدَانِ وَأيَاَّمُ التَّشْرِيْقِ الثَّلاَثَةُ
وَيُكْرَهُ صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ إِلاَّ أَنْ يُوَافِقَ عَادَةً لَهُ أَوْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ
Diharamkan berpuasa pada 5 hari: (1, 2) dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha); (3, 4, 5) hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Dimakruhkan berpuasa pada hari meragukan (yaumusy syak) kecuali jika berpapasan dengan kebiasaan puasanya atau bersambung dengan hari sebelumnya.
Larangan berpuasa pada hari raya Idul Fitri menunjukkan kebesaran Allah dalam memberikan keringanan kepada umat-Nya. Allah Maha Pengasih dan Maha Pemurah, dan dengan mengizinkan umat-Nya untuk tidak berpuasa pada hari raya, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.
Hal tersebut adalah wujud kemurahan hati Allah yang ingin memudahkan beban umat-Nya dalam menjalankan ibadah.
Adapun larangan berpuasa disebutkan pada hadis berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari puasa pada dua hari: Idul Fitri dan Idul ‘Adha. (HR. Muslim no. 1138).
Oleh karena itu, larangan berpuasa pada hari raya mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menghargai momen-momen penting dalam agama mereka.
Hari raya Idul Fitri adalah waktu untuk bersyukur atas kesempatan yang diberikan Allah untuk beribadah dan memperbaiki diri selama bulan Ramadhan. Dengan tidak berpuasa pada hari raya, umat Muslim diajak untuk menghargai nilai-nilai spiritual dan keagungan momen tersebut.