REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) memastikan stabilitas pasokan energi listrik bersih untuk masyarakat dan industri selama periode Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2024. Pertamina NRE pun menjamin operasi seluruh pembangkit listrik dalam keadaan prima dan lancar untuk mensuplai energi di masa mudik dan libur Lebaran.
"Komitmen Pertamina Group dalam mendukung kelancaran mudik Ramadhan dan Idul Fitri sangat jelas dari hulu ke hilir. Semua bagian Pertamina berkontribusi. Kami di Pertamina NRE juga turut berkontribusi dalam hal penyediaan energi bersih bagi masyarakat maupun industri," kata Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi melalui keterangannya di Jakarta, Ahad (7/4/2024).
Pertamina NRE melaporkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) siap menyalurkan listrik hijau dengan kapasitas terpasang sebesar 672,5 megawatt (MW).
Di beberapa provinsi seperti Lampung, pasokan listrik bersih dari panas bumi berkontribusi lebih dari 20 persen. Sedangkan untuk kawasan Sulawesi Utara dan Gorontalo, berkontribusi hampir 30 persen dari total beban puncak kebutuhan kelistrikan di provinsi tersebut.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) turut berkontribusi menyediakan energi hijau sebesar kurang lebih 53 MW. Infrastruktur listrik yang bersumber dari panas sinar matahari itu mendukung kegiatan operasi Pertamina Group mulai dari sektor hulu hingga hilir, termasuk di ratusan SPBU di Indonesia.
Pada Ramadhan 1445 Hijriah ini, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 juga siap beroperasi secara penuh setelah melewati serangkaian uji teknis pada Jumat (29/3/2024). Dengan dilewatinya rangkaian proses tersebut, PLTGU terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 1.760 MW tersebut turut memastikan ketersediaan listrik bersih ke depannya.
Pertamina NRE juga menjamin pasokan listrik untuk industri melalui kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara, yaitu dengan memanfaatkan limbah sawit sebagai bahan energi baru terbarukan yang dimanfaatkan dalam bentuk Pembangkit Listrik tenaga Biogas (PLTBg).
PLTBg tersebut mampu menghasilkan listrik dari kapasitas terpasang sebesar 4,4 MW untuk para pelaku industri di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Lebih lanjut, Dicky menyatakan bahwa seluruh tim Pertamina NRE juga siap sedia untuk memastikan pasokan listrik bersih dan secara berkala memantau dan mengevaluasi selama Satgas RAFI.
"Kami melakukan manajemen visit ke lokasi kerja, kami juga melakukan commanders call yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan pengawasan sehingga semua aspek kerja dapat mengantisipasi serta memberikan solusi terbaik demi memastikan kelancaran operasi seluruh pembangkit kami," kata Dicky.