REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menegaskan, satuan penugasan (satgas) di luar pasukan organik memang disiapkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di Bumi Cenderawasih. Pasalnya, masih ada kelompok bersenjata yang sering mengganggu aktivitas masyarakat.
"Di beberapa wilayah di Tanah Papua masih terdapat kelompok bersenjata yang sering kali mengganggu dan menyerang warga sipil dan aparat keamanan," kata Izak di Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu.
Baca: Kronologi TNI-Polri Habisi Pimpinan KKB Abubakar Kogoya di Mimika
Dengan kondisi demikian, kata dia, tidak mungkin keberadaan prajurit penugasan ditarik. Pasalnya, hal itu sudah menjadi tugas TNI untuk mengamankan masyarakat seluruh wilayah di NKRI. "Sudah menjadi tugas TNI untuk melindungi masyarakat," ucap Izak.
Menurut dia, keberadaan prajurit di wilayah tugas sangat membantu warga di sekitarnya, sehingga banyak yang menerima kehadiran mereka. Terkait penanganan kekerasan yang terjadi di Kabupaten Puncak, kata Izak, kasusnya sudah ditangani tim investigasi yang dibentuk Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca: Aparat Gabungan Tewaskan Dedengkot KST Papua Abubakar Kogoya
Izak menyebut, sudah sembilan orang saksi yang telah dimintai keterangannya termasuk tenaga medis yang bertugas di RSUD Ilaga. "13 Prajurit Yonif 300/Braja Wijaya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Pomdam III/Siliwangi," jelas Izak.