REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI merampungkan persiapan untuk mengirim gelombang (batch) baru prajurit TNI tiga matra yang bakal bertugas bersama pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (Monusco), Afrika.
Sebanyak 850 prajurit TNI dalam Satuan Tugas Batalyon Gerak Cepat (Satgas BGC) TNI Kontingen Garuda XXXIX-F Monusco tahun anggaran 2024 merampungkan tahap terakhir persiapan mereka, yaitu latihan pratugas di Markas Komando (Mako) PMPP TNI di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada awal April 2024.
Baca: Panglima TNI Promosikan Marsda M Khairil Lubis Jadi Pangkogabwilhan II
Komandan PMPP TNI Laksda Retiono Kunto memberi wejangan kepada para prajurit yang bakal diberangkatkan ke Kongo dalam waktu dekat ini. Dia ingin seluruh prajurit bisa menjaga kesehatan dan kebugaran fisik sampai hari keberangkatan.
"Serta ikuti perkembangan dan pengalaman di daerah misi sehingga persiapan sebelum berangkat akan lebih maksimal. Manfaatkan waktu yang ada untuk berkoordinasi dengan satuan di daerah misi tentang penyiapan perlengkapan dan administrasi untuk mendukung penugasan," kata Retiono ke para prajurit yang juga populer dengan sebutan Kontingen Garuda TNI.
Retiono menjelaskan, latihan pratugas diselenggarakan oleh PMPP TNI untuk para prajurit yang bakal bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di negara konflik, termasuk Kongo. Dia menyebut, latihan tersebut merupakan bekal pengetahuan dan kemampuan bagi mereka yang nantinya mengemban tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo.
Baca: Dino Sebut Prabowo Berminat Jadi Pemain di Kancah Internasional
Beberapa materi latihan pun dirancang khusus sesuai standar PBB untuk mendukung kelancaran misi para prajurit di Kongo. Tidak hanya mempelajari materi teknis, sambung dia, para prajurit selama masa latihan pratugas juga mempersiapkan pertunjukan budaya dan kesenian khas Indonesia yang nantinya ditampilkan di tempat mereka bertugas di Kongo.
Pertunjukan kesenian itu merupakan cara prajurit TNI di luar negeri memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk penampilan musik dan tarian. Satgas BGC TNI Kontingen Garuda XXXIX-F Monusco mempersiapkan pertunjukan musik dengan alat-alat musik tradisional dan tarian tradisional khas Indonesia, salah satunya Tari Kecak dari Bali.
Retiono pun memuji kesungguhan para prajurit memperkenalkan ragam kebudayaan Indonesia di Kongo. Pasalnya, Kontingen Garuda juga membawa misi mengenalkan budaya ke masyarakat lokal Kongo.
Baca: Kronologi TNI-Polri Habisi Pimpinan KKB Abubakar Kogoya di Mimika
"Saya berharap kalian dapat berbagi keindahan budaya Indonesia kepada saudara-saudara kita di Kongo. Melalui culture event ini, dan juga berharap dapat mempererat ikatan persahabatan antara Indonesia dan Kongo serta memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada dunia," kata Retiono.
Kementerian Luar Negeri RI dalam laman resminya menyatakan, Indonesia punya sejarah panjang ikut memelihara perdamaian di Afrika. Kontingen Garuda TNI pertama bertugas di Sinai, Mesir pada 1957 atau berselang satu dasawarsa sejak kemerdekaan Indonesia.
Sejak 1957, Indonesia mengirimkan lebih dari 38 ribu prajuritnya untuk bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di berbagai negara. Di antaranya, di Lebanon (UNIFIL), Darfur di Sudan (UNAMID), Republik Afrika Tengah (MINUSCA), Republik Demokratik Kongo (MONUSCO), Mali (MINUSMA), Sahara Barat (MINURSO), Sudan Selatan (UNMISS), dan Abyei di Sudan (UNISFA).