REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketupat seolah menjadi menu wajib yang ada di meja makan ketika Lebaran. Namun, masih banyak orang yang belum paham cara menjaga ketupat agar awet, tidak mudah basi, dan apek, entah itu dari cara memasak hingga cara menyimpannya.
Chef Yuda Bustara mengatakan, hal pertama yang paling perlu diingat adalah menggantung ketupat ketika sudah matang. “Supaya tidak basi, sebaiknya digantung jadi tidak benyek dan tetap kering,” ungkap dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/4/2024).
Cara memasak ketupat tergantung selera yang membuatnya. Entah itu ingin menggunakan beras pulen, pera, atau kombinasi keduanya. Yang jelas, jangan lupa untuk merendam dulu berasnya sebelum dimasukkan ke dalam daun ketupatnya.
Rendam sekitar 30 menit, baru kemudian dimasak sekitar empat sampai lima jam sampai benar-benar matang. “Direndam berasnya supaya nanti benar-benar matang saat direbus. Supaya nggak apek, pastikan harus matang,” kata Chef Yuda.
Jika ingin membuat ketupat lebih wangi dan gurih, bisa ditambahkan daun salam dan garam, namun itu kembali lagi pada selera masing-masing orang. Ketika ketupat sudah digantung, dia akan lebih dingin. Untuk memanaskannya bisa dikukus kembali atau menggunakan microwave.
Untuk pemilihan kulit ketupat, tidak terlalu berpengaruh pada ketahanan ketupat dan tidak perlu ada perlakuan khusus. Tetapi banyak orang memilih menggunakan janur muda untuk penampilan ketupatnya agar tampak lebih menarik dan cerah.
Jika disimpan dalam tempat tertutup, maka ketupat cepat berlendir. Cara menyimpannya adalah menggantung sebanyak dua atau tiga buah dalam satu ikat di tempat panjang, serta pilih ruangan di mana angin dapat bersikulasi.