REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Al-Azhar Kairo melahirkan sumber daya manusia unggul untuk Indonesia sebanyak 40 orang yang berasal dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan dari beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Mereka adalah para dosen di perguruan tinggi, asatidz pesantren, ulama dan dai, yang mengikuti program pendidikan intensif selama 2 bulan di Al-Azhar Kairo, yang diberangkatkan oleh Lazis Assalam Fil Alamin.
Selama 2 bulan di Kairo, peserta pendidikan intensif tersebut mendapatkan ilmu tentang bahasa Arab, metode pengambilan fatwa, metode dakwah, fikih, usul fiqh, Al-Quran, dan pandangan wasatiyyat Islam.
Program pendidikan intensif ini sangat istimewa, karena dilaksanakan bersamaan dengan bulan ramadhan, hal mana peserta didik terjadwal sholat tarowih di masjid Agung Al-Azhar dan masjid-masjid besar lainnya di Kairo, sehingga peserta didik mendapatkan tambahan nilai dan ilmu dari berbagai narasumber.
Acara penutupan (7/4) dihadiri oleh Direktur Akademi Pusat Riset Akademik Al-Azhar Prof. Dr. Hasan As-Shogir dan Penasehat Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Nahlah As-Soidy, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Abdul Muta'ali, Ph.D.
Prof. Hasan As-Shogir dalam sambutannya menyapaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada ASFA Foundation, yang telah mengambil peran sangat mulai, yaitu mencetak generasi Indonesia masa depan.
Menurutnya, bahwa program pendidikan intensif ini sangat bermakna, dimana peserta mendapatkan kuliah langsung dari para guru besar dan ulama Al-Azhar yang berkopenten, dan memiliki otoritas dalam bidang keilmuannya.
Atase Pendidikan KBRI Kairo Dr. Abdul Muta'ali juga menyampaikan penghargaan kepada ASFA Foundation atas bantuan dan donasinya kepada seluruh peserta didik, sehingga selama 2 bulan di Kairo dapat berjalan dengan maksimal. Atdikbud berharap ke depan ASFA Foundation dapat mengembangkan kerjasama dalam bidang lainnya dengan Al-Azhar.
Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo bersama Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib telah sepakat untuk menjalin kerjasama khususnya pada bidang pendidikan (percepatan dan peningkatan kualitas SDM, dan penyebaran Wasatiyyat Islam (Moderat) di Indonesia.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia periode 2016-2018 tersebut berkomitmen menjadikan ASFA Foundation sebagai lembaga non profit yang terus bergerak dan berkontribusi untuk bangsa dalam rangka menyiapkan bonus demografi pada tahun 2030 menuju Indonesia Emas tahun 2045, melalui komitmenya pada sumber daya manusia.
Sebelumnya, Lazis ASFA telah melahirkan 68 sarjana lulusan S1, S2 dan S3 dari Universitas Al-Azhar, yang kini telah tersebar penempatan di berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Hingga kini, Lazis Assalam Fil Alamin telah memberikan lebih dari 1500 beasiswa bagi kader pesantren, lembaga pendidikan Islam, ormas dari seluruh Indonesia, hal demikian sebagai bentuk penguatan lembaga, karena semua penerima beasiswa diwajibkan kembali ke lembaganya.
Peserta pendidikan Intensif tersebut dijadwalkan meninggalkan Kairo setelah hari raya idul fitri menuju ke Madinah dan Makkah untuk melaksanakan ibadah umroh.