Rabu 10 Apr 2024 07:23 WIB

Harga Daun Bawang dan Dinamika Politik di Pemilu Korsel

Harga produk pertanian selama bulan Maret meningkat lebih dari 20 persen,

Red: Setyanavidita livicansera
Orang-orang berjalan di Lapangan Gwanghwamun di tengah hujan pagi, di pusat kota Seoul, Korea Selatan, (15/2/2024).
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Orang-orang berjalan di Lapangan Gwanghwamun di tengah hujan pagi, di pusat kota Seoul, Korea Selatan, (15/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL  — Melonjaknya harga daun bawang dan apel, dokter yang menyerang, dan tudingan seorang politisi yang diduga seksis terhadap kandidat perempuan. Hal-hal inilah yang menjadi isu yang mewarnai pikiran para pemilih di Korea Selatan tahun ini.

Ketika warga Korea Selatan bersiap untuk memilih parlemen baru yang beranggotakan 300 orang pada Rabu (10/4/2024), banyak yang memilih mata pencaharian dan topik domestik lainnya sebagai isu pemilu mereka yang paling penting, dan menjauhi agenda yang biasanya populer seperti ancaman nuklir Korea Utara dan komitmen keamanan AS.

Baca Juga

“Saya merasa tertarik pada seseorang yang berbicara tentang hal-hal yang benar-benar bermanfaat bagi lingkungan kita,” kata Kim Yun-ah, seorang perwira pekerja Seoul berusia 45 tahun. “Saya sering tidak tahu kapan Korea Utara melakukan uji coba rudal,” ia melanjutkan. 

Para ahli mengatakan sekitar 30 atau 40 persen dari 44 juta pemilih di Korea Selatan netral secara politik dan siapa yang mereka dukung kemungkinan besar akan menentukan hasil pemilu 10 April 2024. Beberapa isu yang mewarnai sentimen pemilih pada pemilu kali ini, antara lain, dikutip dari AP, Senin (8/4/2024),