REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menuduh Kiev menyerang salah satu kubah di atas reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina. Pasukan Rusia menguasai PLTN itu selama dua tahun terakhir.
Ukraina membantah tuduhan tersebut dan belum diketahui senjata apa yang digunakan menyerang PLTN yang diduduki pasukan Rusia sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu. Perusahaan energi nuklir Rusia, Rosatom mengatakan serangan dilakukan dengan drone.
Pejabat PLTN mengatakan tingkat radiasi normal dan tidak ada kerusakan serius. Namun Rosatom mengatakan tiga orang terluka dalam serangan yang menghantam kantin dekat PLTN.
Juru bicara intelijen pertahanan Ukraina Andriy Yusov mengatakan Ukraina tidak terlibat dalam serangan PLTN terbesar di Eropa itu.
"Ukraina tidak terlibat dalam provokasi bersenjata di wilayah ZNPP (PLTN Zaporizhizhia) yang diduduki secara ilegal oleh Rusia," kata Yusov pada media Ukraina, Pravda, seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (8/4/2024).
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan mereka sudah diberitahu Rusia mengenai ledakan drone di PLTN itu dan informasi tersebut "konsisten" dengan pakar IAEA yang berada di sana.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mendesak kedua belah pihak untuk menghindari langkah yang dapat "membahayakan keamanan nuklir."
PLTN itu memiliki enam reaktor VVER-100 V-320 berisi uranium-235 yang dimoderasi dan didinginkan dengan air buatan Uni Soviet. Juga terdapat bahan bakar nuklir bekas di PLTN itu.
Administrasi PLTN mengatakan reaktor nomor satu, dua, lima dan enam cold shutdown sementara reaktor nomor tiga dimatikan untuk diperbaiki dan reaktor nomor empat hot shutdown. Cold shutdown kondisi reaktor mendingin setelah dimatikan sementara hot shutdown kondisi di mana suhu reaktor tetap sama seperti saat dijalankan ketika sudah dimatikan.
PLTN itu dekat dengan garis depan pertempuran dan Ukraina dan Rusia kerap saling tuduh menyerang PLTN tersebut.
Gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan seorang perempuan tewas ketika serpihan drone Ukraina yang ditembak jatuh menghantam sebuah mobil. Dalam pernyataannya di aplikasi kirim-pesan Telegram Gladkov mengatakan empat orang lainnya termasuk dua anak terluka usai pertahanan udara menembak jatuh empat drone Ukraina yang mendekati Kota Belgorod.
Wilayah Belgorod di perbatasan dengan Ukraina kerap menghadapi serangan dari pasukan Kiev sejak 2022. Sekitar 25 orang tewas dalam serangan satu rudal ke Kota Belgorod pada bulan Desember lalu.
Pasukan Rusia mengatakan mereka menghancurkan 15 drone Ukraina di perbatasan di Belgorod dan wilayah Bryansk. Tentara menambahkan 12 dari 15 drone itu dihancurkan di wilayah Belgorod.
Sudah empat bulan Ukraina menggelar serangan drone ke beberapa wilayah perbatasan untuk mendorong pasukan Rusia yang terus bergerak maju.
"Drone-drone Ukraina menghancurkan penjajah. Mereka melindungi nyawa pasukan kami di garis depan dan membantu Ukraina menurunkan potensi perang Rusia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di media sosial X pada Sabtu (6/4/2024) lalu.
"Di langit dan laut, drone-drone kami sudah menunjukkan kekuatan Ukraina dapat mengalahkan Rusia yang jahat," tambahnya.
Zelenskyy menekankan Rusia terus menyerang wilayah-wilayah seperti Kharkiv dan Zaporizhia. Pada Ahad (7/4/2024) kemarin Kiev mengatakan serangan Rusia ke Kota Huliaipole di selatan wilayah Zaporizhia menewaskan tiga orang.
"Dua pria dan seorang wanita tewas di bawah reruntuhan rumah pribadi mereka yang terkena tembakan Rusia," kata kepala wilayah Zaporizhia Ivan Fedorov di media sosial.
Pejabat menambahkan seorang perempuan juga tewas di Kota Kupiansk di timur laut Kharkiv. Beberapa bulan terakhir serangan Rusia ke wilayah itu juga meningkat.
Kiev mengatakan Rusia menggelar serangan lainnya ke Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina pada Ahad lalu. Serangan ini melukai lima warga sipil. Pejabat pemerintah daerah mengatakan satu hari sebelumnya dua serangan Rusia ke Kharkiv menewaskan delapan warga sipil dan melukai setidaknya 10 orang.
"Kami harus mengakhiri teror ini," kata Zelenskyy.
Dalam pertemuan via video dengan platform penggalangan dana United24 pada Ahad kemarin Zelenskyy mengatakan penting bagi Kongres AS untuk menyetujui bantuan militer ke Ukraina sementara perang terus berkecamuk.
"Secara khusus penting untuk mengatakan kepada Kongres jika Kongres tidak membantu Ukraina, Ukraina akan kalah dalam perang," katanya.
"Jika Ukraina kalah perang, negara-negara lain akan diserang," tambahnya.