Senin 08 Apr 2024 21:12 WIB

H-2 Lebaran, Okupansi Penumpang KAI di Daop 8 Surabaya Masih Tinggi

Ada 24.294 penumpang berangkat dari stasiun di wilayahnya pada Senin (8/4/2024).

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Petugas kesehatan mengukur tekanan darah masinis di Stasiun Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Petugas kesehatan mengukur tekanan darah masinis di Stasiun Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H, jumlah penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Daop 8 Surabaya masih tinggi. Manager humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengungkapkan, ada sebanyak 24.294 penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayahnya pada Senin (8/4/2024).

Sedikit mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya yang tercatat sekitar 25 ribu penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya. Puncak arus mudik lebaran di wilayah Daop 8 Surabaya terjadi pada Sabtu (6/4/2024) dimana ada 27.696 penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah tersebut.

Baca Juga

"KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 54 kereta api jarak jauh yang terdiri dari 43 kereta reguler dan 11 kereta tambahan, dengan total 30.340 tempat duduk setiap harinya," kata Luqman.

Luqman menjelaskan, penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah Daop 8 tersebut sebagian besar tujuannya adalah Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Jember, dan Banyuwangi. Adapun lima kereta api favorit pada hari ini adalah KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong; KA Airlangga relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen; KA Mutiara Timur relasi Surabaya Pasarturi-Ketapang; KA Malabar relasi Malang-Bandung; dan KA Tawangalun relasi Malang Kotalama-Ketapang.

Luqman menambahkan, selama masa angkutan lebaran 2024, tepatnya mulai 31 Maret hingga 8 April 2024, tercatat ada 182.819 penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya. Adapun  jumlah penumpang yang turun hanya 161.493 penumpang.

"Pastikan lagi tanggal dan waktu keberangkatan dan sediakan waktu yang cukup menuju stasiun agar tidak tertinggal kereta api," ujar Luqman. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement