REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arogansi sering kali dianggap sebagai sikap yang negatif karena minim akan empati dan perhatian terhadap perasaan orang lain. Namun ada kalanya, orang-orang bersikap arogan sebagai mekanisme perlindungan diri.
Secara umum, Hanan Parvez MBA MA Psychology dari PsychMechanics menyatakan bahwa arogansi bisa diartikan sebagai sebuah sikap di mana seseorang merasa harga dirinya sangat tinggi. Orang yang arogan biasanya akan bersikap seakan mereka lebih tinggi, lebih berharga, atau lebih penting dibandingkan orang lain.
"Karena itu, mereka cenderung tidak menghormati dan merendahkan orang lain," ungkap Parvez melalui PsychMechanics seperti dikutip pada Senin (8/4/2024).
Pada saat yang sama, orang arogan juga menginginkan rasa kagum dan hormat dari orang lain. Mereka biasanya ingin dihargai atas hal-hal besar yang mereka lakukan atau keterampilan yang mereka miliki.
Parvez menyatakan, setidaknya ada empat alasan yang dapat membuat seseorang bersikap arogan. Berikut ini adalah keempat alasan tersebut.
1. Memandang kecil orang lain yang pencapaian hidupnya dianggap lebih rendah
Perlu diingat bahwa pencapaian besar tidak serta-merta membuat seseorang menjadi manusia super. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, sehingga tidak tepat untuk memandang rendah orang lain karena menganggap mereka tidak memiliki pencapaian tinggi dalam hidup.
2. Menutupi rasa rendah diri
Bisa jadi sikap arogan muncul untuk menutupi rasa rendah diri karena belum memiliki pencapaian besar dalam hidup. Ada kalanya, sikap arogan muncul sebagai strategi untuk membuat orang lain terkesan, khususnya orang-orang yang baru dikenal atau orang asing.
3. Sebagai mekanisme perlindungan diri
Ada kalanya, sikap arogan muncul karena seseorang ingin menyembunyikan rasa tidak percaya diri, inferioritas, atau rasa gelisahnya. Sebagai contoh, ingin berlindung dari rasa tidak percaya diri dan ketakutan akan ditolak oleh orang lain.
4. Ingin mendapatkan perhatian
Meski tampak tidak peduli, orang yang arogan sangat memikirkan pandangan orang lain terhadap diri mereka. Oleh karena itu, terkadang sikap arogan bisa muncul ketika seseorang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.
Terkadang, sikap percaya diri dan arogan sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu, sebagian orang mungkin tidak sadar ketika mereka menunjukkan sikap arogan kepada orang lain. Agar terhindar dari sikap arogan, berikut ini adalah delapan hal yang bisa dilakukan menurut ahli konseling integratif, Natalie Watkins MSc, seperti dilansir SocialSelf:
1. Jangan berusaha membuat orang lain menyukai Anda dengan pencapaian-pencapaian Anda.
2. Pandang dan perlakukan semua orang dengan sama rata.
3. Jangan terlalu memusatkan fokus pada diri sendiri, terutama dalam situasi sosial atau ketika berkomunikasi. Latih keterampilan untuk menjadi pendengar yang aktif.
4. Terlibat aktif dalam pembicaraan basa-basi, coba lebih banyak mendengar, dan jangan memotong pembicaraan orang lain.
5. Tanya pendapat dari orang lain mengenai sikap arogan Anda, terutama dari teman dekat atau keluarga yang bisa dipercaya.
6. Tunjukkan sikap yang hangat, jujur, serta sopan kepada orang lain.
7. Biasakan diri untuk berkolaborasi, bukan mendominasi.
8. Latih bahasa tubuh, seperti memandang mata lawan bicara alih-alih memainkan ponsel saat mengobrol, gunakan gestur tangan terbuka, berikan senyum tulus, gunakan volume suara yang sama dengan lawan bicara, atau sesekali mengangguk saat mendengarkan lawan bicara.
Menghadapi orang arogan
Di sisi lain, ada kalanya seseorang harus berhadapan dengan orang yang arogan dalam keseharian. Dalam kondisi ini, bergosip atau membicarakan keburukan orang yang arogan tersebut kepada teman mungkin akan memberikan rasa puas sesaat. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sebuah solusi yang baik.
Agar tidak diperlakukan semena-mena dan terhindar dari konsekuensi buruk, psikolog klinis Dr Andrea F Polard PsyD mengatakan ada enam hal yang bisa dilakukan saat berhadapan dengan orang arogan. Berikut ini adalah keenam hal tersebut, seperti dilansir Psychology Today.
1. Jaga hati agar tetap merasakan damai, terlepas dari situasi buruk yang dipicu oleh orang arogan.
2. Pahami bahwa perkataan merendahkan dari orang arogan tidak benar-benar menggambarkan kualitas diri Anda. Anda tidak perlu merasa lebih rendah dari orang yang arogan hanya karena sikap atau perkataan mereka terhadap Anda.
3. Bila memungkinkan, coba untuk berkomunikasi secara langsung kepada orang yang arogan mengenai sikap mereka dengan bahasa yang santun.
4. Libatkan satu atau beberapa orang sebagai penengah bila komunikasi langsung dengan orang arogan dirasa dapat memercik keributan.
5. Buat batasan sebelum berinteraksi dengan orang arogan, seperti batas waktu untuk berkomunikasi dengan mereka atau batas mengenai subjek yang akan didiskusikan.
6. Bersikap mindful dan perhatikan reaksi diri sendiri ketika berhadapan dengan orang arogan. Upayakan untuk tetap menjaga diri agar tidak ikut terpancing amarah.