REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan Israel belum memberikan penjelasan yang memuaskan tentang kematian tujuh pekerja kemanusiaan pekan lalu. Australia menunjuk seorang perwira militer senior untuk mempelajari penyelidikan Israel atas pembunuhan tersebut.
Pada Jumat (5/4/2024), Israel mengatakan pasukannya salah mengidentifikasi konvoi lembaga swadaya masyarakat World Central Kitchen (WCK) sebagai anggota Hamas. Israel membunuh tujuh staf WCK termasuk seorang warga Australia Lalzawmi Frankcom yang dipanggil "Zomi." Dua perwira dipecat dan beberapa tentara lainnya ditegur.
Albanese mengatakan penjelasan mengenai kematian-kematian itu tidak cukup. Ia menambahkan mengingat hampir 200 pekerja kemanusiaan tewas sejak serangan Israel ke Gaza, Israel harus memberikan informasi mengenai apa yang akan dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.
"Sampai saat ini kami tidak menemukan penjelasan yang memuaskan, kami membutuhkan pertanggung jawaban yang tepat, kami membutuhkan transparansi penuh mengenai peristiwa itu dan saya pikir itu yang diharapkan masyarakat Australia," kata Albanese dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, Senin (8/4/2024).