Selasa 09 Apr 2024 10:01 WIB

Tersangka Korupsi Timah Hidup Bergelimang Harta, Ini Ayat Alquran tentang Harta

Harta harus dimanfaatkan untuk kebaikan.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Erdy Nasrul
Pekerja melintas di samping mobil mewah milik Harvey Moeis yang disita di Gedung Kejagung RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024). Kejaksaan Agung menyita dua unit mobil mewah Mini Cooper dan Rolls-Royce milik Harvey Moeis terkait kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Harsal
Pekerja melintas di samping mobil mewah milik Harvey Moeis yang disita di Gedung Kejagung RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024). Kejaksaan Agung menyita dua unit mobil mewah Mini Cooper dan Rolls-Royce milik Harvey Moeis terkait kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kita dikejutkan dengan pengungkapan dugaan korupsi timah. Kejaksaan Agung menjelaskan kasus ini diduga merugikan negara hingga Rp 271 triliun.

Sejumlah tersangka yang sudah diamankan merupakan tokoh publik yang selama ini diketahui memiliki harta berlimpah. Ada yang kerap menumpangi pesawat jet pribadi, hidup mengenakan barang-barang mahal, dan juga menyimpan uang kas miliaran rupiah.

Baca Juga

Bagaimanakah Islam berbicara tentang harta?

Hadits dan ayat Alquran tentang harta

Pada zaman modern sekarang kekayaan tentu identik dengan kemewahan. Hal ini tak bisa dihindari, bahkan kebanyakan manusia mencari harta bertujuan hanya untuk bisa menikmati apa yang disebut kemewahan, tapi akan berbahaya jika itu menjadi satu-satunya tujuan hidup manusia.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku nanti ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini padamu." (HR Bukhari dan Muslim).

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

mang kāna yurīdul-ḥayātad-dun-yā wa zīnatahā nuwaffi ilaihim a’mālahum fīhā wa hum fīhā lā yubkhasụn

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

Menjadi orang berharta harus selalu ingat perintah dan larangan Allah. Mereka yang hidup bergelimang harta harus menjadi orang-orang bertakwa.

وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا

wa iżā aradnā an nuhlika qaryatan amarnā mutrafīhā fa fasaqụ fīhā fa ḥaqqa ‘alaihal-qaulu fa dammarnāhā tadmīrā

Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Ulama yang hidup kaya 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement