REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Muslim di Thailand adalah minoritas kecil, hanya sekitar lima persen dari jumlah penduduknya 71,8 juta jiwa. Meskipun minoritas, namun mereka selalu meramaikan masjid-masjid terutama di hari-hari besar seperti bulan Ramadhan.
Salah satunya adalah Masjid Haroon di Bangkok yang selalu penuh oleh jamaah. Rata-rata Muslim di Bangkok adalah imigran dari negara-negara Muslim.
Setiap malam sepanjang Ramadhan, mereka datang ke Masjid Haroon di daerah Charoen Krung-Bang Rak untuk sholat dan berbuka puasa. Jamaah menikmati sepiring hidangan kari kukus dan makanan lezat lainnya.
Daerah di jantung ibu kota Thailand ini adalah rumah bagi banyak Muslim yang menetap di Thailand setelah pindah dari negara-negara, seperti Pakistan, India, Sri Lanka, Malaysia, Indonesia, dan Myanmar.
"Ayah dan ibu saya datang ke Thailand pada tahun 1970, memulai bisnis yang telah diwariskan ke generasi saya," kata pemilik toko perhiasan, Hasim Raja Ameen dilansir dari Benar News pada Selasa (9/4/2024).
“Saya tidak merasa berbeda. Saya menjalankan agama saya dan berpuasa Ramadhan setiap tahun, sama seperti Muslim Thailand dan Muslim di seluruh dunia,” kata Hasim, yang merupakan keturunan India Tamil.
Masjid Haroon dibangun dari kayu. Masjid ini disebut Masjid Wat Muang Khae pada masa pemerintahan Raja Rama V hingga 1868, ketika struktur semen yang lebih permanen dibangun. Masjid ini didaftarkan dengan nama Haroon untuk menghormati imam yang mengawasi pembangunan ketika renovasi.
Ramadhan menandai bulan kesembilan dalam kalender Islam. Pada bulan ini juga Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.
Ramadhan tahun ini di Thailand dimulai pada 12 Maret 2024. Sejak hari itu umat Muslim di Thailand telah menahan diri dari makanan dan minuman, dan akan merayakan Idul Fitri untuk menandai akhir Ramadhan.