REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne menegaskan, kekalahan Ukraina dalam perang melawan Rusia bermakna kekalahan bagi negara-negara Barat. "Pernyataan kami berdua sangat jelas: Ukraina harus memenangkan peperangan ini. Kalau Ukraina kalah, kita semua kalah," ucap Cameron dan Sejourne dalam artikel bersama yang diterbitkan harian Inggris, The Telegraph pada Ahad (7/4/2024).
Kedua Menlu tersebut mengatakan bahwa mereka akan mengusahakan KTT NATO mendatang yang akan dilaksanakan pada 9 hingga 11 Juli 2024 di Washington, Amerika Serikat (AS), terlaksana secara produktif. Mereka juga menyatakan akan menegaskan "dukungan tak tergoyahkan" untuk Ukraina dalam KTT Komunitas Politik Eropa yang digelar di Inggris pada 18 Juli 2024.
Selain itu, Cameron dan Sejourne mengatakan bahwa negara-negara Barat harus bertindak lebih demi memastikan Rusia kalah di Ukraina. Terlebih, hal tersebut telah dibahas dalam konferensi terkait Ukraina di Paris, Prancis, Februari lalu.
Dalam konferensi tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, pemimpin negara-negara barat telah membahas kemungkinan mengirim tentara ke Ukraina. Meski mufakat tidak tercapai terkait hal tersebut, ia menegaskan bahwa tidak boleh ada opsi yang dikesampingkan demi Ukraina.
Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 dalam apa yang mereka sebut sebagai sebuah "operasi militer khusus". Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut, tujuan operasi tersebut adalah untuk melindungi masyarakat yang "ditindas" Ukraina selama delapan sejak 2014.
Putin juga mengatakan bahwa upaya Rusia mencapai kesepahaman dengan NATO terkait persoalan keamanan di Eropa selama ini tidak mendapat tanggapan positif. Sementara itu, NATO justru terus memperluas lingkupnya dan semakin mendekat ke perbatasan Rusia.