Selasa 09 Apr 2024 15:48 WIB

Erupsi Gunung Lewotobi, Badan Geologi Minta Masyarakat Pakai Masker

Badan Geologi meminta masyarakat sekitar Gunung Lewotobi yang erupsi pakai masker.

Badan Geologi meminta masyarakat sekitar Gunung Lewotobi yang erupsi pakai masker.
Foto: AP Photo/Andre Kriting
Badan Geologi meminta masyarakat sekitar Gunung Lewotobi yang erupsi pakai masker.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menggunakan masker, karena debu vulkanik erupsi gunung tersebut.

"Gunakan masker dan pelindung mata saat keluar rumah," kata pengamat Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro dalam laporan yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga

Ia melaporkan gunung itu mengalami erupsi pada pukul 08.48 WITA dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut.

Ia menyebut kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3.7 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 5 menit.

Badan Geologi juga mengimbau masyarakat Desa Dulipali dan sekitarnya untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar rumah, karena akan turun hujan abu tipis sebagai dampak erupsi gunung tersebut. Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlokasi di Kecamatan Wulanggitang itu berada pada level II atau Waspada.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi. Rekomendasi yang sama berlaku untuk sektoral tiga km pada arah utara-timur laut dan lima kilometer pada sektor timur laut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement