Selasa 09 Apr 2024 16:01 WIB

Kemenkes Sebut Belum Ada Risiko Kasus Virus B di Indonesia

Seorang warga Hong Kong kritis usai diserang monyet dan dinyatakan positif virus B.

Red: Qommarria Rostanti
Seekor monyet ekor panjang. Seorang warga Hong Kong dalam keadaan kritis setelah diserang monyet. Hasil pemeriksaan pria tersebut positif virus B.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seekor monyet ekor panjang. Seorang warga Hong Kong dalam keadaan kritis setelah diserang monyet. Hasil pemeriksaan pria tersebut positif virus B.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko kasus Virus B belum terdeteksi di Indonesia hingga kini. Hal itu disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Ini penyakit masih penyakit zoonotik, dan kalau lihat kecepatan jumlah orang yang sakit, sampai saat ini baru dilaporkan satu orang," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga

Nadia mengatakan, penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan atau cakaran binatang, bukan dari manusia ke manusia, sehingga sulit bagi penyakit itu untuk ditularkan secara cepat. Namun demikian, kata Nadia, mereka tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi warga negara Indonesia yang berlibur ke Hong Kong, China, atau negara yang melaporkan kasus serupa.

"Penularan manusia ke manusia hampir tidak terjadi, sangat kecil. Untuk itu, hindari monyet, jangan memberi makan, dan bila ada luka akibat gigitan atau cakaran cuci dengan air mengalir dan sabun," kata dia.