REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI PUAR -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Agam telah mengeluarkan status tanggap darurat pascabencana alam berulang kali di daerah tersebut.
Bupati Agam menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di wilayah melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Agam Nomor 187 Tahun 2024. Kondisi ini terhitung mulai 5 sampai dengan 18 April 2024. Pos komando (posko) juga diaktifkan untuk mengefektifkan penanganan darurat.
Melalui mekanisme ini, sumber daya setempat dapat dioptimalkan untuk membantu penanganan darurat di wilayah. Penetapan posko diaktifkan melalui SK Bupati Agam Nomor 188 Tahun 2024. BNPB kata Muhari turut membantu penanganan darurat di wilayah Agam.
“Bantuan kemanusiaan yang dikerahkan berupa pangan dan non-pangan. Di samping itu, dukungan dana siap pakai juga diberikan BNPB kepada pemda terdampak sebesar Rp 250 juta,” kata Muhari, Selasa (9/4/2024).
Muhari merinci bantuan non-pangan BNPB untuk penanganan banjir bandang Agam, berupa selang pompa air sepanjang 500 m, tenda pengungsi 2 set, mesin pompa air 5 unit, hygiene kit 250 paket, matras 250 lembar dan selimut 250 lembar. Bantuan pangan terdiri makanan siap saji 350 paket, sembako 250 paket dan biskuit protein 250 paket.
Muhari memyebut Pascabencana Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan melakukan peninjauan lokasi terdampak. Deputi selanjutnya melakukan koordinasi bersama forkompimda Kabupaten Agam. Tujuan dari rapat koordinasi ini untuk mengoptimalkan penanganan penanganan darurat dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya susulan.
“Menyikapi insiden yang terjadi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu siaga. Hal tersebut tidak terlepas dari prakiraan cuaca di wilayah Agam yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan-lebat hingga dua hari ke depan, Rabu (10/4/2024),” ujar Muhari.