Selasa 09 Apr 2024 18:33 WIB

Madrid Pakai Cara Ini untuk Mengintimidasi City di Perempat Final Liga Champions

Pakaian serba putih bisa menjadi salah satu cara.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti.
Foto: EPA-EFE/Chema Moya
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Real Madrid telah meluncurkan kampanye untuk mengintimidasi Manchester City dalam upaya untuk melengserkan mereka sebagai juara Eropa. Raksasa Spanyol telah meminta izin UEFA untuk menutup atap Bernabeu, agar lebih tidak bersahabat untuk pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (10/4/2024).

Selain itu, pemenang 14 kali itu juga mendesak pendukung tuan rumah untuk mengenakan pakaian serba putih di tribun. Beberapa bintang Real, termasuk Vinicius Jnr, menggunakan media sosial untuk mendorong para pendukungnya agar mengenakan seragam kandang yang terkenal itu.

Baca Juga

City tidak berdaya untuk menghentikan penutupan atap - dan UEFA akan mengadakan pertemuan pada Selasa dengan wasit Francois Letexier sebelum memutuskan apakah akan mengabulkan keinginan Real Madrid. Itu berarti juara bertahan asuhan Pep Guardiola akan menghadapi tantangan kebencian di ibu kota Spanyol. Lebih buruk lagi, Guardiola tidak akan diperkuat bek kunci Kyle Walker dan Nathan Ake.

City dan Real telah terlibat dalam beberapa perselisihan Eropa yang luar biasa dalam beberapa musim terakhir - dan yang terbaru menjanjikan hal yang sama mendebarkannya. 

Guardiola tahu Real akan berusaha membalas dendam setelah kalah agregat 5-1 di semifinal musim lalu. Namun bos City telah memerintahkan timnya untuk menghadapi tantangan tersebut - dan memberikan lebih banyak rasa sakit pada pasukan Carlo Ancelotti.

"Kami tidak bisa datang ke sini hanya untuk mengontrol permainan, kami harus datang ke sini untuk mencoba menyakiti mereka, untuk menghukum mereka, untuk memberi tahu mereka bahwa kami di sini untuk mencetak gol. Kami harus memaksakan permainan kami," kata Guardiola dikutip dari Daily Star, Selasa (9/4/2024).

Pria asal Spanyol itu dibenci di Madrid karena hubungannya yang lama dengan rival sengit mereka, Barcelona. Namun Guardiola mengakui ini adalah saat-saat yang ia jalani sebagai salah satu manajer elit di dunia sepakbola.

"Saya menyukai bisnis ini. Saya bersenang-senang. Saya dibayar dengan baik dan saya menikmatinya. Saya menyukai kompetisi dan saya senang datang ke sini. Saya suka pergi ke setiap stadion yang kami mainkan. Saya menyukainya. Saya bersenang-senang. Saat saya tidak bersenang-senang, saya akan pulang," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement