Rabu 10 Apr 2024 21:15 WIB

WNI dan Warga Asing Sholat Idul Fitri Bersama di KBRI Kuala Lumpur

Idul fitri harus disambut dengan perbaikan kualitas ibadah.

Ilustrasi melaksanakan Sholat Idul Fitri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi melaksanakan Sholat Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ratusan warga negara Indonesia (WNI) dan warga asing melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah bersama di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Sejak pukul 07.00 waktu Malaysia, WNI dan sejumlah warga asing mulai berdatangan ke KBRI Kuala Lumpur, yang pada hari raya ini terbuka lebar bagi semua umat Islam di sana untuk melaksanakan shalat sunah Idul Fitri bersama.

Baca Juga

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono bersama istri, Kiki Hermono, serta sejumlah atase dan jajaran KBRI Kuala Lumpur juga hadir untuk melaksanakan shalat Ied bersama warga.

Shalat Ied di KBRI Kuala Lumpur mulai pada pukul 08.00. Bertindak sebagai imam shalat Ied yakni Ustadz Amran Syarif sedangkan yang menjadi khotib shalat Ied kali ini Ustadz Dr Zaenal Mutaqien.

Salah satu warga Bangladesh Muhamad Nadiem Hussen yang sudah tinggal delapan tahun di Malaysia juga melaksanakan shalat Ied di KBRI bersama dengan seorang rekannya.

Hussen yang bertempat tinggal di sekitar kedutaan mengetahui adanya pelaksanaan shalat Ied melalui pengeras suara yang memperdengarkan takbir dan tahmir hari raya sejak pagi. Untuk itu, dia berinisiatif mendatangi KBRI untuk melaksanakan shalat Ied bersama umat Islam lainnya.

Sementara itu, dua mahasiswa Indonesia yang sedang dalam proses menyelesaikan pendidikannya di Universiti Utara Malaysia, yakni Catelia Putri Ardina dan Harris Rahmat Fauzi, mengaku baru kali pertama mengikuti shalat Idul Fitri di KBRI Kuala Lumpur, karena biasanya mereka merayakan Idul Fitri di Kedah.

Catelia dan Harris sama-sama sedang magang di Kuala Lumpur, dan baru Oktober nanti studi mereka selesai sehingga mereka memilih untuk melaksanakan shalat Ied di KBRI bersama-sama dengan WNI lainnya.

Jauh dari keluarga jelas menjadi membeda berlebaran di Indonesia dengan di Malaysia, kata Harris. “Tapi jadinya di sini ada ‘keluarga’ juga, ada teman-teman”.

“Silaturahmi bareng keluarga dan makan sih. Masak-masak, bikin ketupat,” kata Catelia, menyebutkan hal yang paling dirindukan tentang berlebaran di Tanah Air.

Menurut Catelia, dengan melaksanakan shalat Ied ke KBRI dan dilanjutkan mengikuti "open house" yang diadakan Dubes Hermono di Wisma Duta, di mana mayoritas yang datang merupakan WNI, rasa rindu Tanah Air sedikit terobati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement