Kamis 11 Apr 2024 17:14 WIB

Apple Peringatkan Pengguna di 92 Negara Tentang Serangan Tentara Bayaran

Peringatan Apple datang pada saat banyak negara sedang mempersiapkan pemilu lokal.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Apple mengirimkan pemberitahuan ancaman kepada pengguna iPhone terkait sasaran spyware tentara bayaran.
Foto: AP Photo/Matthias Schrader
Apple mengirimkan pemberitahuan ancaman kepada pengguna iPhone terkait sasaran spyware tentara bayaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple mengirimkan pemberitahuan ancaman kepada pengguna iPhone di 92 negara pada Rabu (10/4/2024). Raksasa teknologi ini memperingatkan mereka bahwa mungkin telah menjadi sasaran spyware tentara bayaran. 

Perusahaan mengirimkan peringatan-peringatan tersebut kepada individu di 92 negara pada pukul 12.00 waktu Pasifik pada Rabu (10/4/2024). Peringatan itu tidak mengungkapkan identitas para penyerang atau negara-negara tempat pengguna menerima pemberitahuan. 

Baca Juga

“Apple mendeteksi bahwa Anda menjadi sasaran serangan spyware tentara bayaran yang mencoba menyusupi iPhone yang terkait dengan ID Apple, xxx, dari jarak jauh,” tulis perusahaan itu dalam peringatan kepada para pelanggan yang terkena dampak, dilansir TechCrunch, Kamis (11/4/2024). 

“Serangan ini kemungkinan besar menargetkan Anda secara spesifik karena siapa Anda atau apa yang Anda lakukan. Meskipun tidak mungkin mencapai kepastian mutlak saat mendeteksi serangan semacam itu, Apple sangat yakin dengan peringatan ini, mohon ditanggapi dengan serius,” tambah peringatan tersebut, yang salinannya telah ditinjau oleh TechCrunch. 

Yang pasti, pembuat iPhone mengirimkan pemberitahuan ini beberapa kali dalam setahun dan telah memberi tahu pengguna di lebih dari 150 negara sejak 2021, tulisnya di halaman dukungan yang diperbarui. 

Apple juga mengirimkan peringatan serupa kepada beberapa jurnalis dan politisi di India pada Oktober tahun lalu. Belakangan, kelompok advokasi nirlaba Amnesty International melaporkan bahwa mereka telah menemukan spyware Pegasus yang invasif milik NSO Group di iPhone-iPhone jurnalis terkemuka di India.

Peringatan-peringatan Apple datang pada saat banyak negara sedang mempersiapkan pemilu-pemilu lokal. Banyak perusahaan teknologi dalam beberapa bulan terakhir telah memperingatkan tentang meningkatnya upaya-upaya yang disponsori negara untuk memengaruhi hasil pemilu tertentu. Namun, peringatan Apple tidak menyebutkan waktunya. 

“Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan kami mengirimkan pemberitahuan ini kepada Anda, karena hal ini dapat membantu para penyerang spyware tentara bayaran menyesuaikan perilaku mereka untuk menghindari deteksi di masa depan,” kata perusahaan tersebut kepada para pelanggan yang terkena dampak. 

Apple sebelumnya menggambarkan para penyerang sebagai “yang disponsori negara” tetapi telah mengganti semua referensi tersebut dengan “serangan spyware tentara bayaran.” Peringatan untuk pelanggan tersebut menambahkan: “Serangan-serangan spyware tentara bayaran, seperti yang menggunakan Pegasus dari NSO Group, sangat jarang terjadi dan jauh lebih canggih dibandingkan aktivitas penjahat siber biasa atau malware konsumen.”

Apple mengatakan mereka hanya mengandalkan “informasi dan investigasi-investigasi intelijen ancaman internal untuk mendeteksi serangan-serangan semacam itu.” Ia menambahkan: “Meskipun penyelidikan-penyelidikan kami tidak pernah mencapai kepastian mutlak, pemberitahuan-pemberitahuan ancaman Apple adalah peringatan dengan tingkat keyakinan tinggi bahwa pengguna secara individu telah menjadi sasaran serangan spyware tentara bayaran dan harus ditanggapi dengan sangat serius.”

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement