REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Vilnius, Lithuania. Ia menghadiri konferensi yang fokus membahas perang di Ukraina dan akan bertemu dengan sejumlah pemimpin negara Eropa.
Pemimpin dari lusinan negara di Eropa Tengah termasuk Polandia, Republik Ceko dan Romania menghadiri Pertemuan Tiga Laut atau Three Seas Summit di Vilnius. Perang Rusia di Ukraina menjadi agenda utama pertemuan tersebut.
Di media sosial X, Kamis (11/4/2024) Zelenskyy mengatakan ia akan bertemu dengan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dan dua negara berencana menandatangani kesepakatan bilateral mengenai keamanan. Ia akan menandatangani kesepakatan keamanan lainnya dengan Latvia.
Negara itu berkomitmen menghabiskan 0,25 persen Produk Domestik Bruto (PDB) untuk 10 tahun ke depan selama 10 tahun untuk pertahanan dunia maya, penghapusan ranjau, dan teknologi tak berawak. "Tugas utama saat ini melakukan semua upaya untuk memperkuat sistem pertahanan kami, untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Ukraina yang mendesak dan untuk mengkonsolidasikan dukungan internasional sehingga kami bisa mengatasi teror Rusia," kata Zelenskyy.
Pertemuan ini digelar ketika Pemerintah Ukraina mengatakan rudal dan drone Rusia menghancurkan pembangkit listrik besar dekat Kiev dan menghantam fasilitas listrik di beberapa wilayah di Ukraina. Rusia tampaknya meningkatkan serangan ke sistem energi Ukraina saat pertahanan udara negara itu semakin lemah.
Seorang petinggi perusahaan pembangkit listrik tenaga batu bara Trypilska mengatakan serangan Rusia menghancurkan PLT batubara dekat Kiev. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan api berkobar dan asap membumbung tinggi di fasilitas era Uni Soviet itu.
Lokasi kebakaran berhasil dikonfirmasi sebagai pembangkit tenaga batu bara Trypilska. "Kami membutuhkan pertahanan udara dan dukungan pertahanan lainnya, bukan diskusi tertutup dan panjang," kata Zelenskky di aplikasi kirim-pesan Telegram.
Ia juga mengecam serangan-serangan terbaru Rusia sebagai "teror." Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka menyerang fasilitas bahan bakar dan energi di Ukraina yang mereka gambarkan sebagai serangan balasan menggunakan drone dan senjata jarak-jauh presisi-tinggi dari udara dan laut.
Kementerian menambahkan serangan itu respon atas serangan drone Ukraina ke fasilitas gas dan energi di wilayah Rusia. Kiev meminta Barat untuk segera mengirimkan pasokan pertahanan udara yang sangat mereka butuhkan terutama sejak Rusia meningkatkan serangan udara jarak jauh ke sistem energi Ukraina bulan lalu.
Serangan-serangan yang menghantam pembangkit listrik tenaga panas dan air menimbulkan kekhawatiran pada ketahanan sistem energi yang tertatih-tatih akibat serangan udara Rusia pada musim dingin pertama perang tersebut. Komandan Angkatan Udara Ukraina mengatakan pertahanan udara menembak jatuh 18 rudal dan 39 drone yang datang.
Militer Ukraina mengatakan total serangan itu menggunakan 89 drone dan rudal. Pembangkit listrik yang hancur merupakan pemasok listrik terbesar ke wilayah Kiev, Cherkasy dan Zhytomyr. Pembangkit listrik itu merupakan fasilitas ketiga dan terakhir perusahaan energi BUMN Ukraina Centrenergo.
"Semuanya hancur," kata kepala dewan pengawas perusahaan Andriy Gota saat ditanya mengenai situasi di Centrenergo.