REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Anggota parlemen terkemuka China, Zhao Leji, bertemu dengan pejabat senior Korea Utara Choe Ryong-hae untuk membahas cara-cara memperkuat hubungan kedua negara, kata media nasional Korut KCNA, Jumat, (12/4/2024).
"Zhao dan Choe membahas isu-isu yang dapat mendorong pertukaran dan kerja sama di semua bidang, termasuk politik, ekonomi dan budaya, guna mengembangkan lanjut hubungan tradisional China-Korut," kata KCNA.
Pendalaman hubungan bilateral tersebut mengemuka sehari setelah pejabat nomor tiga di Partai Komunis China itu tiba di Pyongyang, guna menghadiri acara pembukaan “75 Tahun Persahabatan Korea Utara-China.” “Mereka juga bertukar pandangan mengenai kerja sama bilateral, serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama,” kata KCNA, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Senada dengan Pyongyang, Kementerian Luar Negeri China menyatakan Zhao, ketua Kongres Rakyat Nasional China, menekankan harapan Beijing pada pertukaran kunjungan pejabat tinggi dan kerja sama timbal balik dengan Korut pada kesempatan tahun persahabatan ini.
Keduanya juga menandatangani dokumen kerja sama di bidang-bidang seperti pembebasaan visa diplomatik, izin bea cukai, dan tindakan karantina. Zhao merupakan pejabat tinggi China pertama yang mengunjungi Korea Utara sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020.
Korea Utara tampaknya meningkatkan saling kunjungan pejabat tinggi dengan Beijing seperti dalam upayanya memperluas hubungannya dengan Rusia, termasuk kerja sama militer. Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Kamis (11/4/2024), mengatakan kunjungan Zhao ke Pyongyang tersebut dapat membawa pemulihan penuh hubungan bilateral antara China-Korut.
Para pengamat melihat kemungkinan kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke China akhir 2024 untuk kemungkinan bertemu Presiden Xi Jinping. Korut mulai melanjutkan pertukaran kunjungan antarpejabat dengan China, sekutu tradisional dan penyumbang ekonomi terbesarnya, secara terbatas setelah membuka sebagian perbatasannya pada Agustus tahun lalu menyusul penutupan perbatasan yang ketat akibat Covid-19.