Jumat 12 Apr 2024 17:04 WIB

Jokowi Dinilai Bakal Senasib dengan SBY, Sulit Dapat Maaf dari Megawati

Pengamat menilai Jokowi akan senasib dengan SBY yang sulit dimaafkan Megawati.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Menhan Prabowo Subianto bersama Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengamat menilai Jokowi akan senasib dengan SBY yang sulit dimaafkan Megawati.
Foto: Dok Kemenhan
Menhan Prabowo Subianto bersama Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengamat menilai Jokowi akan senasib dengan SBY yang sulit dimaafkan Megawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan Presiden Joko Widodo bisa bernasib sama dengan pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yakni dalam hal kesulitan mendapatkan maaf dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ujang menyebut sejak 2004, SBY sampai sekarang tidak kunjung mendapatkan maaf dari Mega lantaran dinilai telah berkhianat. Dan apa yang dilakukan Jokowi terhadap Megawati dinilai Ujang lebih parah ketimbang SBY. Di mana Jokowi dan keluarganya selama ini telah mendapatkan banyak keistimewaan dari Mega dan PDIP, tapi di Pemilu 2024 justru membelot.

Baca Juga

“Yang sulit adalah pertemuan antara Jokowi dengan Megawati, karena akan semakin panjang akan semakin berat karena mungkin PDIP atau Megawati kecewa dengan Jokowi. Bisa jadi hubungan Jokowi dengan Megawati akan lama, akan panjang untuk bisa memaafkan satu sama lain,” kata Ujang, kepada Republika, Jumat (13/4/2024).

Peluang Megawati akan berdamai atau minimal mau bertemu Jokowi menurut Ujang tergantung peranan Prabowo sebagai mediator atau penengah. “Lihat nanti peran Pak Prabowo. Sebagai presiden terpilih apakah bisa mendamaikan keduanya Mega dengan Jokowi,” ucap Ujang.

Tapi bila membandingkan rasa sakit hati Mega terhadap SBY, Ujang menyebut akan sulit bagi Jokowi mendapatkan maaf dari Megawati. SBY tahun 2004 lalu yang notabene tidak separtai dengan Mega bisa dijauhi Mega selama 20 tahun lebih lantaran hanya dianggap berkhianat sebagai mantan anggota kabinetnya.

Sedangkan Jokowi adalah tokoh yang murni lahir dan dibesarkan PDIP sehingga Ujang meyakini akan butuh waktu lebih lama bagi Jokowi bisa berbaikan seperti dulu lagi dengan Presiden RI ke lima itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement