Sabtu 13 Apr 2024 16:00 WIB

Disunahkan Jengkuk Orang Sakit, Ini Adab yang Harus Dilakukan

Dianjurkan tidak menyantap makanan dan minuman milik orang yang sakit.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Menjenguk orang sakit (ilustrasi).
Foto: Antara/M. Ali Khumaini
Menjenguk orang sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Agama Islam yang diridhoi Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW telah disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Agama Islam mengajarkan cinta, kasih sayang dan persatuan karena menegaskan bahwa sesama Muslim adalah saudara.

Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar menjenguk jika ada saudara sesama Muslim yang sedang sakit. 

Baca Juga

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتَّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَسْمِيتُ الْعَاطِسِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Hak seorang Muslim atas Muslim yang lain ada lima. Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin (dengan yarhamukallah)." (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Pada hadits ini, Nabi Muhammad SAW memberikan lagi satu wasiat berharga lainnya, yakni wasiat Rasulullah SAW kepada umat manusia agar menjenguk orang yang sedang sakit.

Nabi Muhammad SAW menggerakkan hati kaum Muslimin dan mengarahkan kepada rasa kasih sayang antara mereka serta mengajarkan apa saja hak-hak sebagian mereka atas sebagian yang lain. Salah satu hak saudara Muslim atas kita Adalah hendaknya kita menjenguknya jika saudara sesama Muslim sedang sakit. 

Sebab, Nabi Muhammad SAW telah mewasiatkan hal tersebut. Diriwayatkan oleh Abu Musa Radhiyallahu anhu, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

أَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَفُكُوا الْعَانِيَ

"Berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bebaskanlah tawanan." (HR Imam Bukhari)

Apa saja yang disunnahkan dalam menjenguk orang yang sakit? Pertama, mendoakan kesembuhan dan menganjurkan untuk bersabar dan tabah.

Kedua, menghibur jiwa orang yang sakit dan memberikan harapan akan dekatnya kesembuhan. Ketiga, meminta didoakan olehnya karena doa orang sakit itu mustajab.

Keempat, mempersingkat waktu kunjungan dan tidak mengulangnya dalam satu hari, kecuali kalau orang yang sakit itu menginginkannya.

Kelima, tidak menyantap makanan dan minuman milik orang yang sakit, hingga pahala menjadi sempurna dan amalannya ikhlas. Keenam, berwudhu terlebih dahulu. Dilansir dari buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang ditulis Muhammad Khalil Itani diterjemahkan Ahmad Syakirin diterbitkan AQWAM, 2013.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement