Sabtu 13 Apr 2024 15:15 WIB

Tercatat 16 Ribu Kendaraan Kekurangan Saldo Elektronik di Tol

Pengisian saldo kartu tol akan mengakibatkan penundaan lalu lintas di dalam tol.

Kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023) malam. Kondisi lalu-lintas arus balik pada H+2 di Jalan Tol Kalikangkung ramai lancar. Dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga Cikampek diberlakukan satu arah sejak sore hari untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan arus balik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kendaraan pemudik memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023) malam. Kondisi lalu-lintas arus balik pada H+2 di Jalan Tol Kalikangkung ramai lancar. Dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga Cikampek diberlakukan satu arah sejak sore hari untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan arus balik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 16 ribu kendaraan mengalami kekurangan saldo elektronik tol atau e-toll dari H-2 hingga H+1 Idul Fitri 1445 Hijriah atau 8-11 April 2024 di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.

"Jumlah tersebut merupakan persen persen dari total 385 ribu kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung pada periode yang sama," kata Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani dalam keterangan tertulis di Semarang, Sabtu (13/4/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

"Kami mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung yang semula dalam satu menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka satu menit akan hanya bisa melayani satu kendaraan saja,” kata dia.

Ia mengatakan besaran tarif tol yang harus disiapkan pengguna jalan dengan perjalanan menerus untuk arus balik, terutama dari arah Surabaya dan Semarang menuju Jakarta yang nantinya akan melakukan transaksi di GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Dari Semarang menuju Jakarta, untuk kendaraan golongan 1 harus menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp 500 ribu, sedangkan untuk pengguna jalan dari Surabaya menuju Jakarta, agar menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp 1.000.000.

“Kami juga mengingatkan kembali kepada pengguna khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak), hanya bisa menggunakan e-toll yang sama saat tap in dan tap out sehingga saat saldo kurang tidak bisa meminjam e-toll pengguna jalan lainnya," kata dia.

"Untuk itu sekali lagi, pastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari antrean di gerbang tol,” katanya.

Jasa Marga kembali mengimbau pengguna jalan dapat memastikan kesiapan sebelum melakukan perjalanan, di antaranya dengan memastikan kecukupan saldo e-toll dan BBM, serta memastikan kondisi kendaraan maupun pengendara dalam kondisi prima.

Saat memasuki GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mematuhi rambu dan arahan petugas karena gangguan sekecil apapun akan berdampak pada arus lalu lintas yang ada dan mengakibatkan antrean kendaraan.

"Kami mengimbau masyarakat yang saat ini masih berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek. Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik. Tahun ini puncak arus balik diprediksi jatuh pada Senin, 15 April 2024," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement