Senin 15 Apr 2024 00:35 WIB

Ketua Umum DMI Ajak Umat Tetap Makmurkan Masjid Usai Ramadhan

DMI imbau pengurus masjid untuk gerakkan masyarakat ramaikan masjid.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla mengajak umat Muslim untuk tetap memakmurkan masjid walaupun bulan Ramadhan telah usai dan aktifitas kembali normal seperti biasanya.

"Ramadhan tahun ini sudah terlihat lebih ramai. Harapan kita, warga tetap berbondong-bondong ke masjid untuk menjalankan perintah Allah SWT meski bulan Ramadhan telah berlalu," tutur Jusuf Kalla menjelang shalat Ashar di Masjid Muthmainnul Qulub dekat kediamannya di Jalan Lamaddukeleng, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Baca Juga

Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke12 ini mengemukakan, memakmurkan masjid merupakan bagian dari bukti ketaatan hamba kepada Tuhannya. Walaupun bulan suci telah berlalu, umat Islam diharapkan tetap meramaikan masjid untuk beribadah.

"Jadi, jangan hanya pada bulan Ramadhan kita meramaikan masjid. Semangat Ramadhan pun harus tetap kita jaga setelah Ramadhan," kata pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulsel, 15 Mei 1942 itu kepada jamaah.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa JK itu sengaja menyempatkan shalat Ashar di Masjid Muthmainnul Qulub Jalan Lamadukelleng, Kelurahan Kunjungmae, yang berjarak 100 meter dari kediaman pribadinya di Jalan Haji Bau dengan berjalan kaki bersama rombongan.

Kehadiran JK untuk bersilaturahim pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah bersama warga sekitar yang disambut antusias warga untuk sekadar berjabat tangan dengan tokoh nasional itu saat berjalan menuju masjid tersebut.

Usai menunaikan shalat Ashar, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini kembali dikerumuni warga hanya untuk bersalaman, bahkan sejumlah warga menyampaikan curahan hati atau curhat langsung kepada JK tentang bagaimana nasib bangsa ini ke depan.

Dalam kesempatan itu, pria yang juga akrab disapa Daeng Uchu ini sempat memperhatikan secara saksama kondisi Masjid Muthmainnul Qulub. JK bahkan berbincang dengan pengurus masjid tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement