REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sejumlah wisatawan domestik (wisdom) yang datang ke Bali pada momentum libur panjang Lebaran 2024 dapat mengeluarkan uang jutaan rupiah saat membeli oleh-oleh sebelum kembali ke daerah asal.
Salah satunya Anita (38) warga asal Jakarta yang 3 hari berlibur di Pulau Dewata bersama tiga anggota keluarga, dimana ia menggelontorkan uang Rp 6 jutaan untuk membeli oleh-oleh.
“Ini tempat belanja terakhir, tadi sudah beli kopi dan makanan, kalau disini beli pakaian, habis berapanya tadi di Khrisna dan ini Joger habis Rp6 jutaan,” kata dia usai berbelanja di Pabrik Kata-kata Joger, Badung, Bali, Sabtu (13/4/2024).
Menurut dia, nominal tersebut adalah nilai yang sesuai untuk produk-produk yang dibeli di Bali, apalagi berwisata ke Bali tidak dapat dilakukan setiap hari sehingga momentum ini ingin dimanfaatkan dengan baik.
Wisatawan domestik lainnya yaitu Sandi (37) yang datang bersama istri dan anaknya bahkan membawa pulang oleh-oleh yang dibungkus kardus karena jumlahnya besar.
“Ini beli sandal 12 pasang, baju kaos empat buah, dan topi dua buah, pokoknya kalau habis uang lumayan lah Rp1 jutaan,” kata wisdom asal Manado itu.
Menurutnya ketika berwisata di Pulau Dewata tidak lengkap apabila tidak mendatangi pusat oleh-oleh, meskipun tujuan utama mereka adalah berwisata.
Selain itu, sebagai wisatawan yang aktif mencari tahu informasi seputar Bali ia memilih mendatangi pusat perbelanjaan yang paling sering dipadati wisatawan, karena jika belum datang kesana dirasa seperti belum ke Bali.
Junior CEO Pabrik Kata-kata Joger Armand Setiawan mengakui bahwa pembelian dan kunjungan wisatawan domestik meningkat selama momentum Lebaran 2024.
Jika dirata-rata pengunjung dapat mengeluarkan uang setidaknya Rp1 jutaan setiap kali berbelanja, dan sejak Ahad (7/4/2024) lalu kunjungan mereka meningkat, dari hari-hari sebelumnya 300 pengunjung menjadi 1.300 orang per hari.
“Dua hari lalu meningkat jadi 3.442 pengunjung, malah saya dapat informasi setelah ini ada lonjakan lagi dalam rombongan, kalau sekarang rata-rata keluarga,” kata dia kepada media.
Armand memprediksi lonjakan masih akan berlangsung hingga Selasa (16/4) karena lokasi mereka berdekatan dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai sehingga banyak pembeli yang datang sebelum terbang ke daerah asal.
Dari catatannya, lebih dari 90 persen pembeli di pusat oleh-oleh tersebut adalah wisatawan domestik, sejak 1981 tempat itu terkenal dengan produk yang menjual kata-kata unik sehingga saat momentum ini mereka bisa menjual 4.000 buah baju sehari.
“Kalau kami kan dikenal produk kata-katanya ya, jadi kaos atau pakaian-pakaian it tertinggi, Lebaran ini bisa 4.000-6.000 buah habis dari jam 10.00-18.00 Wita, hari normal 1.000 buah,” ujarnya.
Jika dilihat dari data mereka tahun sebelumnya, puncak kedatangan pembeli terjadi pada h+3 Lebaran dengan 5.000 pembeli sehingga diprediksi pembeli juga akan melonjak pada hari ini dan besok.
Diwawancara terpisah, Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali Ajik Krisna juga mengatakan pembeli mereka mulai meningkat sejak Lebaran hari kedua, sehingga mereka fokus pada ketersediaan produk.
“Kami sudah cek semua toko kesiapan stok barang termasuk pabrik kue karena kebutuhan paling tinggi produk pie susu makanya produksinya makin bertambah, dari 10.000 kotak menjadi 20.000 kotak per hari,” ujarnya.
Ajik Krisna memprediksi kepadatan kunjungan wisatawan domestik di pusat oleh-oleh akan berlangsung hingga akhir masa cuti bersama, dan puncaknya dapat mencapai 10.000 pembeli sehari.