REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia meminta Warga Negara Indonesia (WNI) di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan yang sudah dilanda perang Israel di Gaza selama tujuh bulan terakhir.
Situasi keamanan di Timur Tengah makin memanas setelah serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April 2024. Iran berjanji membalas serangan yang menewaskan tujuh orang termasuk seorang perwira senior Garda Revolusi.
"Memperhatikan perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah, Kemlu mengimbau agar WNI di wilayah Iran, Israel dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan," kata Kementerian dalam pernyataan yang dirilis di media sosial X, Sabtu (13/4/2024).
Dalam pernyataan itu Kementerian mengatakan bagi WNI yang belum melakukan melaporkan diri untuk segera menghubungi Perwakilan RI terdekat atau melakukan lapor diri secara dari lewat di http://peduliwni.kemlu.go.id. Kementerian juga meminta WNI untuk tidak melakukan perjalanan ke Israel atau Iran bila tidak ada keperluan mendesak.
"Bagi WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Israel/Iran, sekiranya tidak mendesak, diimbau menunda perjalanan," kata Kementerian. Sebelumnya dilaporkan Israel bersiap menghadapi serangan Iran atau proksinya di kawasan.
Seperti Indonesia beberapa negara lain seperti India, Kanada, Prancis, Polandia dan Rusia sudah memperingatkan warga mereka untuk tidak bepergian atau berhati-hati dalam bepergian ke kawasan yang sudah dilanda perang Gaza selama tujuh bulan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, ancaman dari Iran nyata dan akan terjadi. Militer Israel belum mengeluarkan instruksi baru ke warga sipil. Tetapi meminta masyarakat untuk waspada.
"Selama beberapa hari terakhir militer melakukan asesmen situasional dan menyetujui berbagai rencana skenario menyusul laporan dan pernyataan serangan Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataannya.
Kementerian Luar Negeri Israel tidak memberikan komentar mengenai laporan sejumlah misi diplomatik Israel sudah mengevakuasi sebagian staf dan meningkatkan keamanannya. "Pembalasan akan datang, untuk saat ini, premis itu akan segera terjadi, dalam beberapa hari ke depan," kata surat kabar terbesar Israel, Yedioth Ahronoth.