Ahad 14 Apr 2024 11:46 WIB

Indonesia Peringatkan WNI di Timteng untuk Meningkatkan Kewaspadaan

Sejak 1 April 2024, situasi keamanan di Timur Tengah makin memanas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Foto: Saeed Qaq/Anadolu
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia meminta Warga Negara Indonesia (WNI) di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan yang sudah dilanda perang Israel di Gaza selama tujuh bulan terakhir.

Situasi keamanan di Timur Tengah makin memanas setelah serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April 2024. Iran berjanji membalas serangan yang menewaskan tujuh orang termasuk seorang perwira senior Garda Revolusi.

Baca Juga

"Memperhatikan perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah, Kemlu mengimbau agar WNI di wilayah Iran, Israel dan Palestina untuk  meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan," kata Kementerian dalam pernyataan yang dirilis di media sosial X, Sabtu (13/4/2024).  

Dalam pernyataan itu Kementerian mengatakan bagi  WNI yang belum melakukan melaporkan diri untuk segera menghubungi Perwakilan RI terdekat atau melakukan lapor diri secara dari lewat di http://peduliwni.kemlu.go.id. Kementerian juga meminta WNI untuk tidak melakukan perjalanan ke Israel atau Iran bila tidak ada keperluan mendesak.

"Bagi WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Israel/Iran, sekiranya tidak mendesak, diimbau menunda perjalanan," kata Kementerian. Sebelumnya dilaporkan Israel bersiap menghadapi serangan Iran atau proksinya di kawasan.

Seperti Indonesia beberapa negara lain seperti India, Kanada, Prancis, Polandia dan Rusia sudah memperingatkan warga mereka untuk tidak bepergian atau berhati-hati dalam bepergian ke kawasan yang sudah dilanda perang Gaza selama tujuh bulan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, ancaman dari Iran nyata dan akan terjadi. Militer Israel belum mengeluarkan instruksi baru ke warga sipil. Tetapi meminta masyarakat untuk waspada.

"Selama beberapa hari terakhir militer melakukan asesmen situasional dan menyetujui berbagai rencana skenario menyusul laporan dan pernyataan serangan Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataannya.  

Kementerian Luar Negeri Israel tidak memberikan komentar mengenai laporan sejumlah misi diplomatik Israel sudah mengevakuasi sebagian staf dan meningkatkan keamanannya. "Pembalasan akan datang, untuk saat ini, premis itu akan segera terjadi, dalam beberapa hari ke depan," kata surat kabar terbesar Israel, Yedioth Ahronoth.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement