REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Serangan Iran ke Israel ada Ahad (14/4/2024) dini hari, mendapat reaksi dari Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Arab Saudi menyatakan keprihatinannya yang mendalam mengenai eskalasi militer di wilayah tersebut dan keseriusan dampaknya. Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Kerajaan Arab Saudi pada Ahad (14/4/2024).
Dilansir dari laman Alarabiya News pada Ahad (14/4/2024) diberitakan bahwa Kerajaan Arab Saudi meminta semua pihak untuk melakukan pengendalian diri semaksimal mungkin.
Arab Saudi juga minta agar Iran dan Israel memperhatikan kawasan dan rakyatnya agar terhindar dari bahaya perang.
Laporan ini juga menyoroti perlunya Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan memperingatkan bahwa eskalasi krisis akan mempunyai “konsekuensi serius” jika krisis ini meluas.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Iran telah memulai serangan udara terhadap Israel.
"Serangan ini kemungkinan akan terjadi selama beberapa jam," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat Adrienne Watson, sebagaimana rilis pers di situs Web Gedung Putih, Sabtu.
Menyusul serangan tersebut, tim keamanan nasional Amerika Serikat secara rutin memberikan informasi terkini kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang situasi yang tengah berkembang, kata Watson.
Biden juga akan bertemu dengan mereka di Gedung Putih pada sore di hari yang sama.
Sementara itu..