Ahad 14 Apr 2024 19:29 WIB

Iran Serang Israel, John Cusack: Israel Bukan Korban, Beginilah Proses Tabur-Tuai

John Cusack membagikan ulang sejumlah cicitan tentang serangan Iran ke Israel.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Hollywood John Cusack berkali-kali menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Cusack juga menyoroti serangan balasan Iran ke Israel.
Foto: EPA
Aktor Hollywood John Cusack berkali-kali menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Cusack juga menyoroti serangan balasan Iran ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Amerika Serikat John Cusack turut mengomentari serangan udara Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024). Melalui akun X (sebelumnya bernama Twitter) pribadinya, @johncusack, aktor Con Air itu berpendapat Israel bukanlah korban dalam kejadian tersebut.

Pemeran berusia 57 tahun tersebut mengunggah ulang status dari akun X @Resist05. Status itu menyoroti bahwa Iran tidak mengebom rumah sakit, Iran tidak mengebom kamp pengungsi, dan Iran pun tidak menyerang pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK).

Baca Juga

"Iran tidak membunuh 15.000 anak-anak Israel. Iran tidak menargetkan pekerja PBB. Iran tidak mengebom sekolah. Israel bukanlah korban," demikian bunyi dari unggahan tersebut, yang dibagikan oleh Cusack di akunnya.

Unggahan yang diunggah ulang Cusack itu dilihat 215 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 10 ribu orang. Pengisi suara Dimitri di film animasi Anastasia tersebut juga membagikan status @warintel4u yang berisi pernyataan dari penulis AS sekaligus analis hubungan internasional Scott Ritter.

Pernyataan Ritter yang dikutip berbunyi 'mata untuk mata' merujuk pada insiden di mana Iran menyerang pangkalan udara Nevatim di Israel dengan setidaknya tujuh rudal hipersonik. Ritter menjelaskan bahwa Nevatim adalah rumah bagi pesawat tempur F-35 yang menyerang konsulat Iran di Damaskus.

Tidak ada satu pun rudal Iran yang dicegat. Menurut Ritter, saat ini Israel tidak berdaya, dan Cusack memilih mengunggah ulang pernyataan itu.

Bintang film Maps to the Stars tersebut juga membagikan status dari pengguna X lain, Lorraine Chamberlain, berupa video yang diyakini menunjukkan orang-orang Israel yang berlarian ketakutan saat serangan.

"Beginilah proses 'menabur dan menuai'," ucap Cusack.

Akan tetapi, video yang Cusack bagikan ulang itu diklarifikasi warganet sebagai video "palsu". Ada pengguna media sosial yang memberikan sejumlah bukti bahwa itu bukanlah video orang-orang berlarian akibat serangan di Israel, melainkan video yang diambil di luar Four Seasons Buenos Aires, Argentina, saat para penggemar berusaha mengejar Louis Tomlinson.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement