Ahad 14 Apr 2024 19:33 WIB

Mesir Menyeru Iran dan Israel Agar Menahan Diri

Iran telah melakukan serangan drone ke wilayah Israel.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Foto: Mohammad Hamad/Anadolu
Ledakan terlihat di langit Yerusalem, menyusul serangan dari Iran, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir pada Sabtu, 13 April 2024. Mesir menyuarakan kekhawatirannya terkait pengumuman serangan Iran terhadap Israel dan indikasi berbahaya dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara dalam beberapa waktu terakhir. 

Pernyataan tersebut menekankan perlunya pengendalian diri secara maksimal untuk mencegah ketidakstabilan dan ketegangan lebih lanjut di kawasan. Dilansir dari laman State information Service (SIS) Mesir, Ahad (14/4/2024).

Baca Juga

Kekhawatiran Mesir berasal dari keyakinan bahwa eskalasi berbahaya yang sedang berlangsung di arena Iran dan Israel adalah konsekuensi langsung dari peringatan yang berulang kali dikeluarkan di masa lalu. 

Negara ini secara konsisten memperingatkan terhadap bahaya perluasan konflik di wilayah tersebut, khususnya setelah kampanye militer Israel di Jalur Gaza, dan aktivitas militer provokatif yang terlihat di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir.

Menyoroti komitmennya untuk menyelesaikan situasi ini, Mesir menekankan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan semua pihak terkait, berupaya untuk menahan ketegangan yang meningkat dan mencegah ancaman lebih lanjut terhadap stabilitas kawasan dan kepentingan rakyatnya.

Sebelumnya, diberitakan Republika.co.id bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Islam Iran mengeluarkan pernyataan pers tentang pembalasan atas tindakan agresif rezim Zionis Israel terhadap Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus-Suriah.

Kemenlu Republik Islam Iran mengatakan bahwa pada Ahad, 14 April 2024 angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis yang menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana.

"(Maka) serangkaian serangan militer dilakukan oleh angkatan bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis," tulis Siaran Pers Resmi yang diterima Republika dari Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta, Ahad (14/4/2024)

Dalam pernyataannya, Kemenlu Republik Islam Iran menegaskan, langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement