REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Profesor politik Timur Tengah dan Islam Georgetown University, Nader Hashemi mengatakan, Barat akan mengecam serangan balasan Iran ke Israel atas serangan udara ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi.
Tidak seperti serangkaian provokasi dan serangan Israel ke Iran dan seluruh Timur Tengah yang menewaskan perwira senior Iran dan mengincar lokasi ekonomi penting dan nuklir Iran. Barat bungkam atas serangan-serangan Israel itu.
"Presiden (AS Joe) Biden mengandalkan G7 yang akan mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap Iran terkait hal ini," kata Hashemi seperti dikutip Aljazirah, Ahad (14/4/2024).
"Di Dunia Selatan respons lebih terukur, akan ada seruan untuk menahan diri, de-eskalasi dan diplomasi tanpa secara langsung menyalahkan Iran atau Israel," katanya.
"Opini masyarakat Arab dan Muslim akan mencatat berapa banyak negara Arab yang mengerahkan sumber daya militer untuk melindungi Israel, sementara melakukan hal yang sebaliknya dalam konteks kelaparan massal dan genosida di Gaza," tambah Hashemi.
Dalam konferensi via video yang diselenggarakan pemimpin-pemimpin G7, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan G7 "dengan suara bulat mengecam" serangan drone dan rudal Iran tapi menambahkan "semua pihak harus menahan diri."
"Kami akan melanjutkan semua upaya menuju de-eskalasi. Mengakhiri krisis di Gaza secepatnya, terutama melalui gencatan senjata segera, yang akan membuat perbedaan," kata Michel.
Ia mengatakan situasi di kawasan yang lebih luas seperti di Lebanon akan dibahas di Dewan Eropa pekan depan.