Senin 15 Apr 2024 16:31 WIB

AS Bantah Iran Kirim Notifikasi Sebelum Serang Israel

Sebagian besar drone dan rudal Iran ditembak jatuh sebelum sampai ke wilayah Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Turki, Yordania, dan Irak mengatakan Iran memberikan notifikasi beberapa hari sebelum menggelar serangan balasan ke Israel. Namun, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Teheran tidak memperingatkan Washington dan serangan dimaksudkan menimbulkan kerusakan besar.

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai balasan atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi pada 1 April lalu. Sebagian besar drone dan rudal tersebut ditembak jatuh sebelum sampai ke wilayah Israel.

Baca Juga

Pada Ahad (14/4/2024) Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran memberitahu negara-negara tetangga dan AS yang merupakan sekutu utama Israel, dalam 72 jam mereka akan menggelar serangan.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan mereka berbicara dengan Washington dan Teheran sebelum serangan digelar. Kementerian menambahkan sudah menyampaikan pesan sebagai perantara untuk memastikan reaksi dilakukan dengan proposional.

"Iran mengatakan reaksi ini merupakan respons serangan Israel pada kedutaannya di Damaskus dan akan tidak akan lebih dari ini. Kami menyadari kemungkinannya. Perkembangannya tidak mengejutkan," kata sumber diplomasi Turki, Ahad (14/4/2024).

Seorang pejabat senior pemerintah Presiden AS Joe Biden membantah pernyataan Amirabdollahian. Ia mengatakan Washington memang dihubungi Iran melalui Swiss sebagai perantara tapi tidak diberitahu mengenai serangan 72 jam sebelumnya.

"Itu sama sekali tidak benar, mereka tidak memberi notifikasi, atau mereka memberi kesan 'ini akan menjadi target, evakuasi mereka," kata pejabat itu.

Pejabat itu menambahkan pesan Teheran ke Washington hanya disampaikan setelah serangan dilakukan dan dimaksudkan untuk menimbulkan kehancuran tinggi. Ia menambahkan klaim notifikasi Iran mungkin sebagai upaya untuk mengompensasi tidak adanya kerusakan besar dalam serangan tersebut.

"Kami menerima pesan dari Iran lewat Swiss ketika serangan berlangsung. Pesan itu pada dasarnya menunjukkan  mereka sudah selesai setelah ini, tetapi serangan itu masih berlangsung. Jadi itu adalah pesan (mereka) kepada kami," kata pejabat AS itu.

Pejabat pemerintah Irak, Turki dan Yordania masing-masing mengatakan Iran memberikan peringatan dini mengenai serangan tersebut pekan lalu, termasuk beberapa rinciannya. Serangan drone, rudal jelajah dan rudal balistik tersebut berisiko menimbulkan korban jiwa yang besar dan meningkatkan konflik.

Pada Jumat (12/4/2024) dan Sabtu (13/4/2024) para pejabat AS mengatakan mereka memperkirakan akan ada serangan dalam waktu dekat dan mendesak Iran untuk tidak melakukan serangan. Biden secara tegas mengatakan satu-satunya pesannya kepada Teheran adalah: Jangan melakukan serangan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement