REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mencatat pengguna angkutan umum Lebaran 2024 berdasarkan data pada H+3 Lebaran yakni Ahad 14 April 2024 sebanyak 1.275.079 orang atau naik 25,73 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 1.014.164 orang. Data tersebut terpantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (15/4/2024).
"Pada H+3 Lebaran jumlah, pengguna angkutan penyeberangan mendominasi dengan total 361.171 penumpang atau naik 29,55 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya dan mencapai 28,33 persen dari total pengguna angkutan umum di H+3 Lebaran,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.
Secara terperinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H+3 Lebaran yakni angkutan jalan sebanyak 293.300 penumpang naik sebanyak 17.71 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau sebanyak 249.175 penumpang, serta naik 145,96 persen dibanding pergerakan normal harian.
Kemudian, angkutan penyeberangan sebanyak 361.171 penumpang. Jumlah ini naik 29,55 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 278.799 penumpang serta meroket 1.011,26 persen dibanding jumlah penumpang pada hari normal.
Sedangkan, angkutan udara sebanyak 299.450 penumpang atau naik 17,21 persen jika dibandingkan H+3 tahun lalu 255.472 penumpang, serta meningkat 67,52 persen dibanding pergerakan normal harian.
Untuk angkutan laut sebanyak 76.733 penumpang atau turun 3,64 persen dibandingkan H+3 tahun lalu 79.634 penumpang, serta naik 42,41 persen dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan kereta api sebanyak 225.825 penumpang, meningkat 22,03 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 185.060 penumpang, serta naik 43,16 persen dibanding pergerakan normal harian.
"Kemudian untuk angkutan pribadi, data H+3 Lebaran, jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri sebanyak 633.322 kendaraan dan 3.166.610 orang meningkat 17,61 persen dibanding dengan tahun lalu sebanyak 538.520 kendaraan dan 2.692.600 orang. Sedangkan, jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 33,30 persen," ujarnya.
Ia merinci keluar masuk kendaraan pribadi yakni mobil keluar Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri sebanyak 297.836 kendaraan dan 1.489.180 orang naik 35,28 persen dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 220.168 kendaraan dan 1.100.840 orang. Sedangkan, jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 91,96 persen.
Untuk mobil yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri sebanyak 335.486 kendaraan dan 1.677.430 orang meningkat 5,38 persen dibanding dengan periode sama tahun lalu yaitu sebanyak 318.352 kendaraan dan 1.591.760 orang. Sedangkan, jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 24,60 persen.
Sementara itu pada pergerakan orang yang menggunakan sepeda motor keluar dan masuk Jabodetabek, pada H+3 Lebaran tercatat sebanyak 876.876 kendaraan dan 1.753.752 orang. Angka tersebut meningkat 15,93 persen dibandingkan dengan jumlah pergerakan orang dan sepeda motor pada H+3 di tahun 2023 sebesar 756.344 kendaraan dan 1.512.688 orang serta naik 46,20 persen dibandingkan dengan periode normal harian.
Motor yang keluar Jabodetabek sebanyak 358.707 kendaraan dan 717.414 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 31,13 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 300.852 kendaraan dan 601.704 orang, begitu pun dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 37,18 persen.
Motor yang masuk Jabodetabek sebanyak 518.169 kendaraan dan 1.036.338 orang meningkat sebesar 13,76 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 455.492 kendaraan dan 910.984 orang, begitu pun dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 53,17 persen.
“Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran Work From Home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN). Untuk itu kepada masyarakat yang masih memiliki waktu lebih lama di kampung halaman kami imbau untuk menghindari waktu puncak arus balik saat kembali ke Jakarta,” kata Adita.