Senin 15 Apr 2024 18:21 WIB

Indonesia Desak PBB Ambil Tindakan Cepat Turunkan Ketegangan di Timur Tengah

PBB juga diminta agar terus berupaya menciptakan perdamaian.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Rapat DK PBB memutuskan draf resolusi gencatan senjata untuk Gaza.
Foto: republika
Rapat DK PBB memutuskan draf resolusi gencatan senjata untuk Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera mengambil tindakan cepat menurunkan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, pascaserangan Iran dan Israel. PBB juga diminta agar terus berupaya menciptakan perdamaian, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina serta pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel," kata Kementerian Luar Negeri RI melalui akun X resmi, dikutip pada Senin (15/4/2024).

Baca Juga

Indonesia pun menyerukan semua pihak agar menahan diri untuk menurunkan ketegangan di Timur Tengah. "Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri," ujarnya.

Indonesia kembali menegaskan, penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui 'solusi dua negara' menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan.  Sebelumnya, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran pada Ahad (14/4/2024), menyatakan tindakannya membalas Israel yang melakukan agresi militer dan menyebabkan para penasehat militer mereka syahid, sudah sesuai pasal 51 Piagam PBB.

"Republik Islam Iran menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya atas prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional," sebut pernyataan itu.

Hal ini disampaikan dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Iran yang dirilis pada Ahad. Pernyataan ini, disampaikan Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengenai pembalasan khusus terhadap serangan militer zionis Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April.

"Iran bertekad mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan kekuatan secara ilegal dan agresi," bunyi pernyataan itu.

Tindakan militer ini, menurut Iran, adalah bentuk pembelaan diri, menunjukkan pendekatan bertanggung jawab terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, di saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan zionis Israel terhadap Palestina dan agresi militer di negara-negara di kawasan terus dilakukan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement