Senin 15 Apr 2024 20:27 WIB

Jerman Minta Iran tak Meningkatkan Ketegangan

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan serangan Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan ia
Foto: EPA-EFE/AMMAR AWAD
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan ia

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, ia "dengan tegas" menyampaikan pada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian agar Teheran tidak meningkatkan ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Hal itu ia sampaikan seusai Iran menggelar serangan ke Israel pada Ahad (14/4/2024).

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi pada 1 April lalu. Militer Israel mengatakan 99 persen drone dan rudal Iran berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel.

Baca Juga

Pada Ahad (14/4/2024) kemarin, Baerbock berbicara dengan Amirabdollahian lewat sambungan telepon. Setelah pembicaraan mereka sebelumnya pekan lalu sebelum Iran menggelar serangan ke Israel. Ia mengatakan sudah "memperingatkannya agar tidak ada eskalasi lebih lanjut."

"Iran terisolasi," kata Baerbock dalam konferensi pers di Paris, Senin (15/4/2024), dilansir dari laman The Associated Press.

"Israel menang dengan cara bertahan," tambahnya. Terutama karena pertahanan udara yang kuat dan intervensi dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara-negara Arab.

Baerbock mengatakan kini "penting untuk mengamankan kemenangan bertahan ini secara diplomasi" dan mencegah konfrontasi di kawasan. Ditanya apakah Israel memiliki hak untuk membalas serangan Iran, Baerbock menjawab "hak membela diri artinya menghalau serangan; membalas tidak masuk dalam kategori itu di hukum internasional."

Ia menambahkan ia sudah menegaskan poin tersebut pada Amirabdollahian pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengatakan ia juga berbicara dengan Amirabdollahian untuk mengecam serangan ke Israel. Ia meminta Iran untuk menahan proksi-proksinya di Timur Tengah.

"Kami tidak mampu menanggung front lain di Timur Tengah. Hanya ada yang kalah, di kawasan dan sekitarnya," kata Schallenberg.  

Ia menambahkan ia juga meminta Amirabdollahian untuk "menggunakan pengaruh Iran pada proksi-proksinya di kawasan." Austria tuan rumah kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement