REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo memberi tips menjawab pertanyaan "kapan nikah?" yang kerapkali muncul saat acara kumpul keluarga. Jawaban ini bisa memberi gambaran bagi keluarga yang terus bertanya kapan menikah.
"Kapan nikah? Nikah ideal adalah tetap di usia 21 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki, tetapi Undang-Undang memperbolehkan menikah usia 19 tahun," kata Hasto dikutip dari akun Instagram resmi BKKBN di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Selain itu, dokter spesialis kandungan ini juga menjelaskan bahwa usia hamil yang ideal adalah 20-35 tahun. "Kalau usia 20 tahun sudah hamil dan melahirkan, saya kira itu sudah baik," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, untuk menambah anak, jarak melahirkan ideal yang perlu diperhatikan yakni 36 bulan.
"Contoh ideal, misalnya, ibu hamil lagi saat anak sebelumnya sudah di usia 27 bulan," ucapnya.
Hasto juga sering mengingatkan pentingnya calon pengantin mempersiapkan prakonsepsi (persiapan kehamilan sebelum proses pembuahan) daripada menghabiskan terlalu banyak dana untuk pre-wedding.
"Saya sering kritik, jangan banyak pre-wedding lah, habis banyak. Coba kita menyiapkan prakonsepsi, bagaimana menyiapkan istri dan suami, karena istri itu harus dipersiapkan 90 hari atau tiga bulan sebelum menikah, mengingat perempuan hanya menghasilkan satu telur saja, sementara suami perlu dipersiapkan 73-75 hari untuk produksi spermanya," tutur dia.
Ia menyarankan bagi calon pengantin laki-laki agar sejak 75 hari sebelum menikah mengurangi rokok, berhenti minum alkohol, dan tidak berendam air panas agar spermanya sehat.
Sedangkan bagi calon pengantin perempuan, sebaiknya harus mencukupi asupan vitamin dan meminum tablet tambah darah tiga bulan sebelum terjadi konsepsi. Ia juga menjelaskan pada usia kehamilan delapan minggu, semua organ janin telah terbentuk.
"Perkembangan janin cepat sekali, organogenesis hamil delapan minggu (2 bulan), semua organ sudah terbentuk, jadi hamil itu jangan main-main, maka dari itu berencana itu keren, harus merencanakan betul kehamilan," paparnya.
Untuk membimbing pasangan calon pengantin, BKKBN juga telah memiliki aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (elsimil) yang bisa menjadi solusi agar para calon pengantin memahami tentang kesehatan reproduksi.
"BKKBN meluncurkan aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (elsimil), tiga bulan sebelum nikah harus diberikan bimbingan yang komprehensif, termasuk ada bimbingan perencanaan kesehatan reproduksinya," tuturnya.