Selasa 16 Apr 2024 10:38 WIB

Australia Kembali Dilanda Penusukan Massal 

Peristiwa penusukan massal ini, menjadi yang kedua dalam tiga hari.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pelaku penusukan kabur (ilustrasi)
Foto: Republika
Pelaku penusukan kabur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sejumlah orang terluka dalam peristiwa penusukan di Gereja di pinggir Sydney, Australia. Peristiwa penusukan massal ini, menjadi yang kedua dalam tiga hari di Sydney setelah enam orang tewas dalam serangan di sebuah mal di area Bondi.

Petugas menangkap seorang pria dan membawanya ke lokasi yang tidak diketahui usai serangan di Wakeley sekitar 30 kilometer sebelah barat distrik bisnis Sydney. Saksi mata mengatakan, polisi mencoba menenangkan massa yang marah di luar gereja yang meminta pelaku dibawa keluar setelah serangan terjadi.

Baca Juga

Serangan hari Senin (15/4/2024) terjadi selama misa di Gereja Asiria yang bernama Christ The Good Shepherd Church. Video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pria berdiri di altar gereja dan berbicara pada jemaat kemudian seorang pria lain dengan pakaian hitam berjalan ke arahnya dan menyerangnya. Rekaman video itu belum dapat diverifikasi.

Video itu menunjukkan jemaat yang ketakutan berteriak saat pelaku menusuk pendeta beberapa kali di dada. Gereja menyiarkan misanya secara langsung di media sosial. Motif serangan masih belum diketahui.

Seorang saksi mengatakan pendeta merupakan Mar Mari Emmanuel, uskup dari gereja tersebut. "Ada begitu banyak kemarahan karena uskup sangat mereka cintai, saya sendiri mencintainya, ia mengajarkan kami tentang Tuhan dan kami mencintai Tuhan," kata seorang warga setempat Canny yang melihat uskup dibawa dengan mobil ambulans.

Berdasarkan situs gereja, Emmanuel ditahbiskan menjadi imam pada 2009 dan kemudian menjadi uskup pada tahun 2011. Ia tampaknya tokoh populer di media sosial, cuplikan ceramahnya ditonton jutaan kali termasuk di TikTok. Polisi mengatakan luka para korban tidak mengancam nyawa dan sedang diobati paramedis.

Badan layanan ambulans New South Wales mengatakan setidaknya empat orang terluka termasuk seorang pria berusia 50-an yang dibawa ke rumah sakit dengan kondisi serius. Terdapat 11 ambulans di lokasi kejadian.

"Penting bagi masyarakat kami agar tetap tenang dan terus mendengar dan bertindak sesuai arahan Polisi dan Badan Darurat," kata perdana menteri Negara Bagian New South Wales Chris Minns di media sosial.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement