REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan membalas serangan drone dan rudal Iran secara bijak, bukan secara emosional. "Kami akan menanggapi Iran, tapi akan bertindak bijaksana dan bukan dengan emosi. Mereka perlu diberi tekanan dengan cara yang sama seperti mereka membuat kita merasa tertekan,” kata Netanyahu seperti dikutip oleh stasiun televisi Israel, Kan, pada Senin, (15/4/2024).
Selain itu, Netanyahu mengatakan pertemuan dengan anggota partai berkuasa Likud bahwa balasan Israel harus berkoordinasi dengan Amerika Serikat, sebut laporan itu. Israel berjanji akan memberitahu Washington untuk menghindari situasi dimana pasukan AS dapat berada dalam bahaya, kata laporan itu.
Laporan juga menyebutkan, Washington menuntut pemberitahuan, mengingat sebelumnya Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus tanpa memberitahu AS atas rencana itu. Sabtu malam lalu, Korps Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke arah Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan Israel berhasil mencegat 99 persen target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone. Serangan Iran terjadi sebagai respons atas serangan udara Israel terhadap konsulat mereka di ibu kota Suriah pada 1 April 2024.