REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, mempertimbangkan pemungutan suara untuk lebih dari satu lusin rancangan undang-undang yang memberikan Iran dan sekutu-sekutunya sanksi, larangan perjalanan, atau kecaman pada aktivis pro-Palestina.
Ketua mayoritas House of Representative dari Partai Republik, Steve Scalise merilis dokumen legislasi pekanan untuk dipertimbangkan dalam pemungutan suara. Lima belas dari 18 legislasi yang dipertimbangkan merupakan langkah untuk mengecam atau memberikan sanksi pada Iran dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza. Sementara tiga lainnya mengenai sekutu Iran di pemerintah Suriah dan gerakan Houthi di Yaman.
Jadwal legislasi baru ini merupakan perubahan dari jadwal awalnya. Scalise mengatakan perubahan ini respons pada serangan balasan Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024). "Mengingat serangan Iran yang tidak dapat dibenarkan ke Israel, House of Representative beralih dari jadwal legislatif yang sebelumnya diumumkan untuk pekan depan untuk mempertimbangkan undang-undang yang mendukung sekutu kami Israel dan meminta pertanggungjawaban Iran dan proksi terorisnya,” kata Scalise dalam pernyataannya seperti dikutip Middle East Eye, Senin (15/4/2024).
"House of Representative sangat mendukung Israel dan harus ada konsekuensi pada serangan tanpa provokasi ini," katanya. Legislasi yang didorong, termasuk rancangan undang-undang yang mengecam serangan Iran dan menunjukkan dukungan pada Israel "yang membela diri melawan serangan Iran dan berupaya membangun kembali pertahanan melawan Iran."
Beberapa negara menyerukan sanksi pada Iran, salah satunya menyerukan Uni Eropa menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris. Salah satu legislasi menyerukan pemerintah Presiden AS Joe Biden yang dari Partai Demokrat untuk melarang warga berpaspor Amerika untuk melakukan perjalanan ke dan dari Iran.
Dewan Nasional Amerika-Iran mengatakan larangan itu akan merugikan dwi kewarganegaraan. Melarang mereka untuk bisa mengunjungi keluarga di rumah. Legislasi lainnya mengecam dengan frasa "dari sungai ke laut, Palestina akan bebas," sebagai anti-semit. Frasa itu kerap digunakan pengunjuk rasa pro-Palestina yang mendesak kemerdekaan Palestina yang merujuk dari Sungai Yordan dan Laut Tengah.
Banyak orang Israel dan anggota Kongres AS pro-Israel yang mengklaim slogan itu seruan untuk menghancurkan Israel. Iran meluncurkan sekitar 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik ke Israel.
Operasi militer ini dilakukan, sebagai balasan atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira. Termasuk dua jenderal Garda Revolusi pada 1 April lalu.
Beberapa rudal melewati pertahanan Israel dan menghantam pangkalan udara militer Nevatim di selatan Israel. Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan tembakan itu merusak struktur lampu tapi pangkalan tersebut masih berfungsi.
Seorang anak perempuan Palestina kritis setelah pecahan rudal balistik menghantam rumah keluarganya di Arad, selatan wilayah Negev. Drone dan rudal Iran dihalau Israel, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Yordania.
Israel berjanji merespons serangan Iran. Dalam sambungan teleponnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden mengatakan Washington tidak akan mendukung serangan balasan ke Iran.
Namun sejumlah anggota Partai Republik di Kongres AS mendukung respons Israel ke Iran. "Saya, bersama banyak orang lainnya di Amerika Serikat, akan melakukan yang terbaik mendukung Anda," kata senator dari Partai Republik Lindsey Graham mengenai kemungkinan serangan Israel ke Iran.
Di media sosial X, Scalise yang merupakan ketua mayoritas House mengatakan Teheran harus tahu akan ada konsekuensi atas serangan-serangan ini. "Amerika Serikat harus berdiri teguh dengan sekutu terbesar kami di Timur Tengah saat mereka mempertahankan diri dari Iran," katanya.