Selasa 16 Apr 2024 22:51 WIB

Yogya Pastikan Pelayanan Sudah 100 Persen Usai Lebaran

Diharapkan tidak ada pegawai yang tidak masuk kerja setelah libur Lebaran.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga Kelurahan Gedongkiwo mengambil bantuan beras di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.  Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah mulai berjalan, Selasa (16/4/2024).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga Kelurahan Gedongkiwo mengambil bantuan beras di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah mulai berjalan, Selasa (16/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah mulai berjalan, Selasa (16/4/2024). Bahkan, Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyebut bahwa pelayanan sudah kembali 100 persen beroperasi seperti sebelum Lebaran 2024. 

“Sekarang ini (sudah) seratus persen. Layanan di hari pertama (masuk kerja) ini dipastikan semua sudah operasional seperti sedia kala,” kata Singgih saat Syawalan Idul Fitri di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (16/4/2024). 

Diharapkan tidak ada pegawai yang tidak masuk kerja setelah libur Lebaran. Meski, pemerintah pusat sudah menerapkan kebijakan 50 persen ASN bisa bekerja dari rumah atau work from home (WFH). 

“Kami memang tidak mengeluarkan surat edaran atau apa. Saya berharap hari pertama seratus persen pegawai masuk kerja kembali. Saya nanti minta laporan dari masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah Pemkot),” ungkapnya. 

Singgih menyebut, di lingkungan Pemkot Yogyakarta dimungkinkan tidak ada pegawai yang tidak masuk kerja di hari pertama masuk Selasa (16/4/2024) ini. 

“Saya kira kalau di Pemkot Yogyakarta kemungkinan besar tidak ada, karena (pegawai) di lingkup sini saja. Kalau mudik tidak begitu jauh, itu sudah di-planning secara baik,” ucap Singgih. 

Terkait dengan syawalan yang digelar, Singgih menyebut kegiatan itu tidak hanya menjadi ruang bertemu seluruh pegawai Pemkot Yogyakarta untuk saling bermaafan. Namun, juga diharapkan menjadi penyemangat bagi para pegawai untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya melihat ini adalah sebuah tradisi, tidak hanya tradisi salam-salaman, saling memaafkan kesalahan, tapi juga menjadi penyemangat motivasi bagi seluruh pegawai Pemkot Yogyakarta untuk lebih meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement