Rabu 17 Apr 2024 01:52 WIB

Para Astronom Temukan Lubang Hitam Bintang Terbesar yang Pernah Terlihat 

Lubang hitam yang dijuluki Gaia-BH3 memiliki massa 33 kali lipat matahari

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
NASA merilis rekaman suara yang terdengar dari Black Hole alias Lubang Hitam.
Foto: Youtube NASA
NASA merilis rekaman suara yang terdengar dari Black Hole alias Lubang Hitam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para astronom telah menemukan lubang hitam bintang terbesar yang pernah terlihat. Lubang hitam bintang terbesar itu  dijuluki Gaia-BH3.

Dilansir NewScientist, Selasa (16/4/2024), dia memiliki massa 33 kali lipat Matahari, hanya bisa dikerdilkan oleh lubang hitam supermasif dan lubang hitam yang terbentuk melalui penggabungan lubang hitam lainnya. 

Pada jarak sekitar 2.000 tahun cahaya, Gaia-BH3 juga merupakan lubang hitam terdekat kedua dengan Bumi yang pernah ditemukan. George Seabroke dari University College London di Inggris dan rekan-rekannya menemukan lubang hitam bintang ini, artinya lubang hitam tersebut terbentuk dari sebuah bintang yang telah mencapai akhir masa hidupnya, menggunakan teleskop luar angkasa Gaia. 

Tidak ada cahaya yang bisa lolos dari lubang hitam, sehingga sebagian besar cahaya ditemukan dengan melihat  cahaya dari material panas yang mengorbitnya dan jatuh ke dalamnya. Namun, BH3 tidak aktif dan melahap material apa pun. Sebaliknya, para peneliti menemukannya dengan memperhatikan gerakan aneh sebuah bintang yang tampak mengorbit di ruang kosong. 

Bintang ini sendiri juga tidak biasa, hampir seluruhnya terbuat dari hidrogen dan helium. Kebanyakan bintang mengandung setidaknya beberapa unsur yang lebih berat, yang terbentuk di jantung bintang masif dan didistribusikan ke seluruh ruang angkasa melalui supernova. 

Namun bintang-bintang dari  generasi pertama memiliki jumlah unsur berat yang sangat sedikit. Komposisi bintang pasangan BH3 menunjukkan bahwa bintang raksasa yang akhirnya runtuh menjadi BH3 juga merupakan salah satu objek primitif, yang mungkin berevolusi secara berbeda dari cara bintang masif saat ini. 

Ini menjelaskan bagaimana lubang hitam menjadi begitu besar. Ukurannya akan sulit dihitung jika ia berevolusi lebih seperti bintang-bintang pada umumnya.

Menemukan lubang hitam sebesar itu bukanlah sebuah kejutan. Eksperimen yang memburu gelombang-gelombang gravitasi, yaitu riak dalam ruang-waktu yang disebabkan oleh pergerakan benda-benda berat, telah menemukan tanda-tanda keberadaan lubang hitam tersebut di galaksi-galaksi lain. 

“Dari pengukuran-pengukuran gelombang gravitasi ini, kita seharusnya memperkirakan akan melihat lubang hitam serupa di galaksi kita sendiri, namun hingga saat ini kita belum melihatnya,” kata Seabroke. Dan ini seharusnya hanya permulaan, dia mengatakan “Bintang ini sangat terang, dan umumnya jika Anda menemukan sesuatu yang seterang ini, Anda akan menemukan lebih banyak lagi bintang yang lebih redup.” 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement