REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan lemahnya pertahanan udara mencegah Ukraina untuk menghalau serangan rudal Rusia pekan lalu. Serangan tersebut menghancurkan pembangkit listrik besar di wilayah sekitar ibu kota Kiev.
Ukraina berulang kali memperingatkan sekutu-sekutunya mengenai kelangkaan pertahanan udara. Hal ini mencerminkan kesuraman situasi di Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia ke sistem energinya.
"Terdapat 11 rudal yang terbang. Kami menghancurkan tujuh yang pertama dan empat (sisanya) menghancurkan Trypillia. Mengapa? Karena kami tidak memiliki rudal. Kami kehabisan rudal untuk mempertahankan Trypillia," kata Zelenskyy dalam wawancara dengan PBS, Selasa (16/4/2024).
Pernyataan tersebut belum dapat diverifikasi secara langsung. Sebelumnya Zelenskyy memperingatkan Ukraina sudah terpaksa mengambil keputusan sulit mengenai apa yang perlu dilindungi. Ia mengatakan negaranya akan kehabisan rudal untuk bertahan sama sekali bila Rusia melanjutkan serangan dengan kecepatan yang sama.
Pembangkit listrik Trypilska yang hancur pada 11 Maret lalu merupakan fasilitas energi terbesar dekat Kiev dan dibangun dengan kapasitas 1.800 megawatt lebih besar dibandingkan kebutuhan kota terbesar di Ukraina sebelum perang. Pembangkit listrik lainnya dan impor sudah mengisi kekosongan yang ditinggalkan Trypilska, tapi warga juga telah diminta untuk menghemat listrik.
Sejak pertengahan Maret lalu, Rusia meningkatkan serangan kombinasi rudal dan drone ke sistem energi Ukraina. Ini serangan kedua Rusia ke sistem energi Ukraina sejak pasukannya menginvasi Ukraina dua tahun yang lalu dan terbukti lebih menghancurkan dari yang pertama.
Dalam beberapa serangan terakhir Ukraina kehilangan sekitar tujuh gigawatt kapasitas pembangkit listriknya, pembangkit listrik termal dan kemampuan transmisinya rusak parah. Moskow mengatakan serangan-serangan tersebut bertujuan menurunkan kemampuan Ukraina untuk berperang dan menggelar serangan balasan ke dalam wilayah Rusia.
Sekutu-sekutu Barat ternyata ragu untuk mengirimkan pertahanan udara tambahan ke Ukraina yang mengatakan membutuhkan 25 sistem pertahanan Patriot produksi Amerika Serikat (AS). Ukraina menyebut, sistem ini akan digunakan untuk melindungi wilayah mereka dengan proposional.