Rabu 17 Apr 2024 09:01 WIB

Cerita Mudik: Pemudik yang Kalah (atau Mengalah)

Kami "diharamkan" lewat jalan tol dengan pemberlakuan "one way" dari arah Jawa. Akhirnya, kami menyerah dengan memilih cari hotel di Cikopo, Purwakarta.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Partner
.

Suasana arus mudik lebaran Idul Fitri 1445 H.  (Foto: Dok. FB Sudarmono).
Suasana arus mudik lebaran Idul Fitri 1445 H. (Foto: Dok. FB Sudarmono).

SumatraLink.id – Oleh Sudarmono (jurnalis di Lampung)

Saya mudik dari Bandar Lampung tujuan Blitar, Jawa Timur. Berangkat Ahad (14/4/24) malam sekira jam 22.30. Kami (bermobil) sudah mengantongi tiket kapal untuk check in pukul 23--02.00.

Di setiap rest area menuju Bakauheni selalu "dipaksa" mampir, mungkin ini kebijakan untuk delayed sampai ke Pelabuhan.

Sampai (Pelabuhan) Bakauheni jam 01.00, check in, langsung ke area tunggu. Setelah menunggu 4 jam dan melihat empat kapal (ferry roll on roll off atau roro) bongkar-muat berlalu, kami bisa naik di kapal ke lima pukul 04.00.

Berlayar tiga jam, kapal kami di-delay lebih satu jam sebelum sandar pukul 08.30.

Kami tidak langsung naik (jalan) tol karena cari sarapan yang tertunda di Cilegon (Banten). Jam 10.00 kami lanjut naik tol menuju Jakarta, lancar sampai masuk KM 16 tol Japek.

Dari situ, "mudik" baru terasa karena macet amat akut akibat pemberlakuan contra flow di bawah tol MBZ. Sampai Karawang Timur tambah "mudik" lagi karena kami "diharamkan" lewat jalan tol dengan pemberlakuan one way dari arah Jawa. Akhirnya kami menyerah dengan memilih cari hotel di Cikopo, Purwakarta (Jawa Barat).

Baca juga: Menikmati Mudik dengan Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif

Pagi jam 8.00 kami check out setelah browsing jalur mudik terbaik. Kesimpulan kami bulat kembali ke jalur tol setelah mendapat info dari NTMC (National Traffic Management Center atau pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengatur lalu lintas di Indonesia) Polri bahwa pukul 08.00 kebijakan one way diakhiri dan jalur ke Jawa dibuka kembali.

Mulai jalan, kami cukup ribet di jalan karena masyarakat sudah aktivitas normal pascalebaran dan kendaraan barang sudah beroperasi kembali. Jalanan juga crowded.

Sebelum masuk arah tol, kebetulan kami melihat bapak-bapak polisi dari Polres Purwakarta sedang apel. Untuk memastikan informasi, kami berhenti dan bertanya di posko Lebaran tempat para polisi itu apel.

Kami tanya informasi tentang kondisi jalan tol menuju Jawa. Dengan jelas polisi di sana berkata, "Belum Dibuka! Silakan lewat Jalur Pantura!"

Kami agak kecewa dengan mengkonfirmasi bahwa info dari NTMC Mabes Polri menyatakan, bahwa kebijakan one way di tol Japek dibuka jam 08.00.

Baca juga: Mudik Lebaran, Ini Tips Bersafar Selamat Sampai Tujuan

Dan kami lebih kecewa lagi karena sang polisi yang menjawab berkata, "Silakan kalau mau percaya dan mengikuti informasi dari NTMC. Yang pasti, kami yang jaga di sini belum membuka!"

Dan, kami hanya bengong di depan orang-orang "pemilik kebenaran di dunia" itu.

Sekarang kami sedang menikmati jalur nostalgia lama, Pantura.

Enjoy my trip.

Editor: Mursalin Yasland

sumber : https://sumatralink.id/posts/301783/cerita-mudik-pemudik-yang-kalah-atau-mengalah-
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement