REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thanin, Selasa (16/4/2024), membahas upaya memperkuat hubungan kedua negara, dan de-eskalasi konflik di kawasan dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Dalam pembicaraan telepon itu, kedua pemimpin menggarisbawahi pentingnya deeskalasi dan menghindari meluasnya konflik di Timur Tengah serta gencatan senjata di Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Langkah itu, menurut mereka, penting untuk mencapai penyelesaian yang langgeng dan tahan lama bagi perjuangan Palestina dalam upaya mencapai perdamaian abadi dan komprehensif di kawasan.
Mereka juga membicarakan terkait dengan konflik terbuka Israel-Iran di tengah kecamuk perang di Gaza yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Korps Garda Revolusi Iran, Sabtu (13/4/2024) malam, membalas serangan Tel Aviv terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada awal April.
Dalam serangan balasan tersebut, Iran meluncurkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke wilayah Israel, namun Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan 99 persen dari pesawat nirawak maupun rudal yang ditembakkan itu dapati dicegat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan membalas serangan drone (pesawat nirawak) dan rudal Iran itu secara bijak, bukan emosional.
"Kami akan menanggapi Iran, tapi akan bertindak bijaksana dan bukan dengan emosi. Mereka perlu diberi tekanan dengan cara yang sama seperti mereka membuat kita merasa tertekan,” kata Netanyahu seperti dikutip stasiun televisi Israel, Kan, Senin (15/4/2024).